SURABAYAONLINE.CO-Lebih dari seribu orang di seluruh dunia menyanyikan lagu ‘Close To You’ di jejaring sosial. Video yang dibuat ini dibuat paduan suara bernama ‘Couch Choir’ asal Queensland, Australia, yang awalnya bernama ‘Pub Choir’untuk menghibur dunia yang sedang dilanda pandemik virus corona.
Awalnya ‘Pub Choir’ didirikan di Brisbane tahun 2017–pembuatnya mengajak ratusan orang untuk bernyanyi bersama-sama di pub. Sekarang ‘Couch Choir’, mengajak mereka yang pernah terlibat untuk mengunjungi halaman Facebook Pub Choir.
Ada tiga lagu yang sudah direkam dan mereka yang berminat bergabung diminta merekam suara mereka sendiri di rumah.
Penyelengara kegiatan, Astrid Jorgensen, mengatakan dia kewalahan dengan banyaknya video yang dikirimkan.
“Kami ingin orang tetap bernyanyi tanpa harus meninggalkan Pub Choir, dan dengan Couch Choir mereka bisa melakukan social distancing dari rumah mereka masing-masing,” kata Astrid kepada ABC Radio Brisbane.
“Ada lebih dari 1.000 orang yang mengirimkan video nyanyian mereka. Saya beberapa kali merasa terharu selama 48 jam terakhir.”
Astrid memilih lagu ‘Close To You’ dari kelompok musik Amerika Serikat ‘The Carpenters’ yang pertama kali muncul di tahun 1960-an.
Ia sengaja memilih lagu tersebut, walau sebenarnya lagunya menceritakan tentang kedekatan, namun karena wabah virus corona, warga diminta untuk menjauhkan diri satu sama lain.
“Saya berharap kita bisa saling berdekatan, meski kita tidak bisa melakukannya sekarang,” ujarnya.
“Jadi ini adalah kerinduan untuk dekat satu dengan yang lain.”
Rekaman video yang ia terima kemudian digabungkan menjadi satu video, yang sejak diterbitkan hari Minggu (22/03) sudah ditonton lebih dari setengah juta orang di Facebook.
“Kami mendapat kiriman video ini dari 18 negara berbeda, dan bahkan ada satu dari Bolivia yang sangat mengesankan buat saya,” kata Astrid.
Astrid baru saja kembali dari Amerika Serikat seminggu lalu, dimana dia menghadiri festival musik South By Southwest (SXSW) untuk menyampaikan apa yang dilakukannya dengan Pub Choir.
Sepulangnya dari Amerika, Astrid menjalani tes COVID-19 yang hasilnya negatif.
“Sudah banyak hal berubah dalam waktu satu minggu saja. Ini adalah salah satu minggu paling melelahkan secara mental,” katanya.
“Namun ini juga merupakan proyek terbesar dalam hidup saya, yang juga secara mental sangat berharga.”(ABC)