SURABAYAONLINE.CO, GRESIK, CO – PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengembang dan pengelola Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), berharap masyarakat di Kabupaten Gresik tidak salah dalam memahami Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Hal tersebut disampaikan Humas PT BKMS Mifti Haris, untuk meluruskan persepsi yang berbeda tentang KEK dalam Kawasan Industri JIIPE yang sedang dalam proses pengajuan ke pemerintah. Hal itu sesuai dengan rencana jangka panjang pemerintah, dalam meningkatkan perekonomian nasional.
“Selama ini, ada kesalahpahaman masyarakat tentang pengertian KEK. Sehingga keberadaan KEK dinilai mempersulit lapangan kerja padahal tidak demikian,” katanya, Kamis (16/1).
Dikatakan Mifti Haris, sesuai UU 29 tahun 2009, KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam bingkai wilayah hukum NKRI, yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi ekonomi dan memperoleh fasilitas tertentu.
“KEK bertujuan untuk mempercepat pengembangan daerah dan sebagai modal terobosan untuk pertumbuhan ekonomi. Karena di dalamnya terdapat industri, pariwisata dan perdagangan agar dapat mempercepat lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Ditanya mengapa JIIPE layak ditetapkan sebagai KEK, Mifti menjelaskan KEK bakal membawa dampak yang sangat positif dan prospek untuk perkembangan usaha serta kwalitas sumber daya manusia (SDM). Apalagi jika JIIPE ditetapkan sebagai KEK teknologi, diharapkan dapat mengakomodasi SDM lokal untuk dapat bersaing dengan yang global.
Untuk menyiapkan SDM berkwalitas, bisa dilakukan melalui vocational education (VE) di sejumlah institusi pendidikan dengan memasukkan kurikulum yang Link and Match dengan Industri yang ada.
“Misalnya disekitar JIIPE atau daerah Manyar ini banyak sekolah atau Ponpes, maka kurikulumnya dapat disusun menyesuaikan dengan kebutuhan Industri. Sehingga, Gresik bisa menjadi Centre of Exellence Industri 4.0 untuk skala nasional,” tandasnya.
Ditambahkan Mifti, VE dapat dikerjasamakan antara dunia pendidikan dengan industri melalui program CSR JIIPE. Pengelola kawasan dan industry yang kemudian akan disinergikan dengan program Pemkab Gresik dalam pelaksanaannya.
Sedangkan untuk fasilitas, akan dibantu oleh pemerintah pusat berupa manajemen pendidikan kurikulum dan tenaga pendidik sehingga dapat dioperasikan secara efektif.
“Yang terpenting lagi, KEK berbasis teknologi bakal membatasi masuknya low skilled labour. Dengan demikian berkembangnya industri komponen di Gresik dan sekitarnya akan lebih cepat, sehingga akan menciptakan multipliar effect ke daerah sekitar,” pungkasnya. (san)