SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Selama musim tanam yang dimulai Oktober 2019 hingga Maret 2020, selain penggunaan pupuk organik, Petrokimia Gresik (PG), perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, juga mendorong pemanfaatan pupuk NPK untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Pupuk yang direkomendasikan ini, adalah NPK Phonska Plus, yaitu produk pupuk non-subsidi produk PG retail kemasan 25 kg yang diperkenalkan Petrokimia Gresik sejak 2016.
“Selain memenuhi unsur hara penting seperti Nitrogen, Phospor, Kalium, dan Sulfur, Phonska Plus juga mengandung unsur hara Zink. Ini adalah unsur hara mikro yang tidak ada pada NPK Phonska bersubsidi,” jelas Direktur Pemasaran PG Digna Jatiningsih usai
tanam padi perdana di lahan percobaan atau demonstration plot (demplot) di Desa Bedeng V, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
Penambahan kandungan Zink pada Phonska Plus, didasari temuan International Fertilizer Association (IFA) yang menyebutkan kondisi tanah di Indonesia mengalami defisiensi Zink yang cukup parah.
“Jadi Phonska Plus ini merupakan solusi atas permasalahan tanah Indonesia yang kami tawarkan kepada petani. Selain dapat meningkatkan produktivitas, penggunaan NPK Phonska Plus juga dapat mengembalikan unsur hara Zink yang kandungannya sudah sangat minim saat ini,” jelas Digna.
NPK Phonska Plus juga menjadi alternatif pupuk NPK bersubsidi, mengingat alokasi pupuk bersubsidi pada tahun 2019 lebih sedikit dibanding tahun 2018. (san)