Anak muda sekarang mulai meninggalkan Ludruk, padahal Ludruk ini adalah pertunjukan yang menarik dan menghibur, bukan hanya sekedar standUp comedy, namun perpaduan dari berbagai seni, seperti seni tari, drama dan musik.
Tari Remo yang diringi musik diperagakan sebagai pembuka pementasan Ludruk, kemudiaan disusul dengan
monolog dari salah seorang pemeran, selanjutnya para pemeran dari grup drama muncul satu persatu di atas panggung. Secara keseluran Ludruk dapat dikatakan sebuah drama komedi yang menghibur.
Anak muda saat ini mulai meninggalkan Ludruk, malu dan dibilang kuno, sebenarnya hal ini adalah sebuah kerugian, terutama bagi anak muda penggemar standup comendy, sebab Ludruk dapat dikatakan memunyai unsur standup comedy karena pada awal pertunjukkan biasanya ada monolog yang bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, materi lawakkan adalah original dan terkini, tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan (melawan penjajahan red) dan sebagainya
Untuk membangkitkan kembali kejayaan Ludruk, Program Magister Manajemen Universitas Airlanngga Angkatan 51 AP, mengadakan kegiatan Ludruk Goes Millenials, sebab kali ini yang dibidik adalah kalangan anak muda.
“Bertujuan melestarikan kesenian Ludruk, kami akan menyelenggarakan pentas seni Ludruk berjudul Aladin Negeri
1001 Malam di Surabaya” Ujar Kania, salah satu panitia penyelenggara yang saat ini statusnya adalah mahasiswi Magister Manajeman Universitas Airlangga, kepada SurabayaOnline (Rabo, 15/0419)
Pentas ini akan diselnggarakan pada hari Minggu tanggal 28 April 2019, pukul 09.00 WIB, di Aula Fajar Notonegoro
(Fak. ekonomi Bisnis) Jl. Airlangga No 4 – 6 Surabaya
Berdasarkan informasi dari panitia, Cak Kartolo tokoh Ludruk yang terkenal Lucu dipastikan akan turut tampil dipementasan tersebut.
Rek, ayo rek barenng bareng nonton Ludruk, Ludruk yang bukan sekedar standup comedy…
Bagi yang ingin nonton sialakn klik link berikut http://Bit.ly/Ludruk1001malam
@AoN