SURABAYAONLINE.CO – Guna memperkuat komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan mempererat hubungan dengan masyarakat, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melaksanakan Susur Sungai Kali Surabaya. Pada rangkaian kegiatan tersebut, Gubernur menyempatkan berhenti di Pos 3 untuk menyapa masyarakat dari Kelurahan Pagesangan Surabaya, Minggu (19/10/2025)
Salah satu momen hangat terjadi saat Gubernur menyempatkan diri untuk singgah di Pos 3 Kelurahan Pagesangan, Surabaya, di mana beliau menyapa langsung warga yang telah menanti dan tampak antusias.
Gubernur Khofifah mendoakan agar anak-anak Pagesangan kelak tumbuh menjadi generasi sukses yang membanggakan Jawa Timur. “Semoga kehidupan kita terus baik dan lebih baik lagi, rezeki kita baik dan lebih baik lagi, putra-putri kita menjadi anak yang saleh dan salihah, penuh manfaat dan keberkahan. Umur kita panjang dan sehat. Surabaya barakah, Jawa Timur barakah, Indonesia barakah,” tutur Gubernur Khofifah, yang disambut seruan “Amin” oleh warga.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah juga membagikan secara simbolis sejumlah bantuan dan fasilitas lingkungan, antara lain 50 paket sembako untuk warga sekitar, 5 drop box sampah sebagai dukungan pengelolaan limbah, dan 185 Bibit pohon untuk penghijauan kawasan.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat agar terus menjaga kebersihan lingkungan dan kualitas air sungai, demi keberlangsungan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan. “Sungai bukan hanya aliran air, tapi juga sumber kehidupan. Mari kita jaga bersama,” ujarnya.
Kegiatan Susur Sungai ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan warga dalam menjaga bumi pertiwi.
Sementara, Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur, Imam Rochani menegaskan pentingnya menjaga kualitas air Kali Surabaya karena menjadi bahan baku utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Menurutnya, jika kualitas air sungai menurun, dampaknya akan langsung dirasakan masyarakat meskipun air tersebut sudah melalui proses pengolahan. Ia mengungkapkan, permasalahan lingkungan di Kali Surabaya masih didominasi oleh pembuangan cairan yang diduga limbah industri serta sampah domestik dari warga bantaran sungai.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar industri berkolaborasi dengan masyarakat sekitar dalam menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan air. “Ke depan, kami berharap ada sinergi antara industri dan warga bantaran sungai agar upaya perbaikan kualitas air bisa berjalan berkelanjutan,” ujarnya.
Selain melakukan pengawasan dan inspeksi mendadak, Tim Patroli Air Terpadu juga memberikan pembinaan kepada warga dan industri di sepanjang aliran Kali Surabaya, mulai dari Mojokerto hingga Surabaya sejauh 42 kilometer. (adv)