SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi atas inovasi insan pendidikan Provinsi Jawa Timur yang telah menorehkan prestasi dalam ajang East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025. Acara pemberian apresiasi tersebut digelar di Ballroom Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel, Kamis (28/8) malam.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjadikan Jawa Timur sebagai episentrum inovasi pendidikan nasional. Hal ini tercermin dari antusiasme luar biasa 24.626 pendaftar dari SMA, SMK, dan SLB se-Jawa Timur yang menghasilkan 19.720 karya inovasi pendidikan.
“Kehadiran bapak-ibu dan semuanya malam ini membuktikan bahwa Jawa Timur memiliki semangat yang kuat untuk terus melahirkan inovasi pendidikan. Ini demi mencetak generasi unggul masa depan dan menjadikan Jawa Timur sebagai episentrum inovasi pendidikan nasional,” ujarnya.
Dari hampir 20 ribu karya yang masuk, 30 inovasi pendidikan terpilih sebagai yang paling visioner, aplikatif, dan berdampak nyata bagi kualitas pendidikan. Seleksi dilakukan oleh akademisi ITS, perwakilan sebuah media, serta Dinas Pendidikan Jatim.
Sebagai bentuk apresiasi, 30 inovasi terbaik mendapat trofi, plakat, dan uang pembinaan Rp50 juta. Selain itu, 51 guru dan tim sekolah juga menerima penghargaan langsung dari Gubernur Khofifah.
“Dengan lebih dari 19 ribu karya inovasi, 30 top inovasi yang terpilih, serta 51 insan pendidikan yang dianugerahi penghargaan, dunia pendidikan Jawa Timur membuktikan kesiapan menghadapi era digital dan transformasi global,” tegas Khofifah.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah memberikan penghargaan apresiasi khusus kepada guru dan kepala sekolah, serta menitipkan pesan penuh semangat. “Panjenengan semua adalah pahlawan peradaban. Peran guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga teladan karakter, motivator, dan inovator. Di tangan bapak-ibu lahirlah generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menegaskan bahwa penyelenggaraan EJIES memberikan dampak signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan di Jawa Timur.
Menurutnya, atmosfer kompetitif yang tercipta telah mendorong guru, siswa, dan sekolah untuk terus berlomba menciptakan inovasi yang berkualitas dan berdampak nyata bagi pembelajaran.
“Inovasi-inovasi yang tumbuh subur di lingkungan pendidikan ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang menuntut dunia pendidikan terus beradaptasi dan bergerak mengikuti perubahan,” ujarnya.
Aries juga menyampaikan bahwa kemajuan besar yang dicapai melalui EJIES tidak mungkin terwujud tanpa dukungan penuh dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Selain itu Aries juga mengungkapkan bahwa EJIES telah berkembang signifikan sejak pertama kali digelar pada 2021. “Dulu kita hanya memulai dengan jumlah partisipasi terbatas, sekarang sudah mencapai 24.626 pendaftar dengan hampir 20 ribu karya inovasi. Ini pertumbuhan yang luar biasa,” ungkapnya.(*)