SURABAYAONLINE.CO, Malang – Universitas Merdeka (Unmer) Malang kembali mencetak doktor berkualitas lewat Sidang Terbuka Program Promosi Doktor Ilmu Ekonomi yang digelar Rabu (30/7) di Gedung Pascasarjana lantai 2.
Dalam sidang tersebut, Raden Djoni Sudjatmoko, SE., MM yang akrab disapa Abah Djoni, berhasil mempertahankan disertasinya yang bertajuk “Peran Biaya Kepatuhan dalam Memoderasi Pengaruh Pemahaman Pajak, Pemahaman Akuntansi, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.”
Disertasinya tersebut dinyatakan lukus dengan predikat cumlaud dan berhasil diselesaikan dalam waktu3,5 tahun.
Dalam disertasinya, Abah Djoni menyoroti pentingnya batasan omzet UMKM dalam sistem perpajakan. Ia menilai batasan saat ini sebesar Rp 4,8 miliar terlalu rendah dan menghambat pertumbuhan pelaku usaha kecil.
Menurutnya, batas tersebut idealnya dinaikkan hingga Rp 50 miliar agar UMKM dapat berkembang dan menyerap lebih banyak tenaga kerja.
“Kalau di bawah Rp 50 miliar dikenakan final dari omzet, itu akan memudahkan UMKM untuk berjuang, meng-hire karyawan, dan menjadi usaha yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai dosen di Universitas Islam Malang (Unisma), Abah Djoni juga berkomitmen melanjutkan penelitian-penelitiannya ke depan. Ia berharap kontribusinya dibidang akademik dapat terus berdampak termasuk meraih gelar profesor.
Disertasi ini mendapat perhatian khusus dari Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang hadir menyaksikan disertasinya.
Walikota menilai topik yang diangkat sangat relevan dengan kondisi kota saat ini, khususnya dalam upaya pemerintah meningkatkan kesadaran wajib pajak.
“Disertasi Pak Djoni ini sangat tepat. Nanti hasilnya bisa kita terapkan di Pemkot Malang,” ujar Wahyu yang akrab disapa Pak Mbois.
Ia juga mengajak Abah Djoni bersinergi dengan pemerintah kota dalam meningkatkan kepatuhan pajak di kalangan masyarakat.
“Walaupun fokusnya UMKM, tapi substansinya adalah kepatuhan pajak. Saya berharap bisa bekerja sama lebih lanjut agar disertasi ini menjadi pedoman bagi Pemkot dalam menyadarkan masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, di Malang nama Abah Djoni tidak asing lagi. Sosoknya dikenal aktif dan dermawan ini telah menorehkan jejak panjang sebagai Pemeriksa Pajak di Direktorat Jenderal Pajak selama 27 tahun.
Saat ini, Abah Djoni menjabat sebagai Ketua KONI Kota Malang, Direktur Utama Jasa Yasa Kabupaten Malang, sekaligus pemilik Nendes Kombet Café (NK Café) yang populer di kalangan milenial.
Selain itu, Abah Djoni juga aktif di berbagai organisasi. Ia menjabat sebagai Dewan Pembina Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya dan dikenal sebagai pribadi yang tak mudah menyerah.
Kesibukannya tak menghalangi tekadnya menyelesaikan studi doktoral selama 4 tahun dengan predikat cumlaude.
“Saya senang mencari solusi dari permasalahan. Saya tidak suka diam, dan tidak mudah menyerah,” tegasnya saat ditemui usai sidang. (sap)


