SURABAYAONLINE.CO – Orang-orang sekarang sudah banyak banget memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan karir yang mereka miliki dan membentuk citra diri mereka melalui media sosial. Kamu bisa lihat di Instagram, Twitter atau Facebook sekarang banyak banget seorang ahli atau profesional yang menunjukkan keterampilan mereka di media sosial seperti pengusaha, pebisnis, dokter, psikolog dan berbagai bidang lainnya.
Contohnya aja, saat ini seorang psikolog gak melulu harus bekerja di ruangan tertutup dan melakukan konseling, mereka juga bisa menunjukan keahlian mereka melalui media sosial. Kayak live di Instagram bahas topik atau isu tertentu atau bikin video edukasi yang diposting di media sosialnya juga bisa. Mungkin hal tersebut bakal mengundang audiens dari berbagai kalangan yang peduli akan kesehatan mental atau lain sebagainya.
Salah satu pengusaha terkaya di dunia yaitu Jeff Bezos, mengatakan bahwa “Personal branding adalah apa yang dikatakan orang tentang kamu, ketika kamu tidak berada di ruangan tersebut”. Bisa dikatakan, personal branding merupakan cara kamu memasarkan diri kamu ke orang lain, entah di media sosial ataupun kehidupan nyata.
Personal branding juga bukan lagi perkara soal bisnis dan untuk pebisnis. Tetapi, sekarang personal branding meluas menjadi ajang perkenalan kemampuan, pengalaman, dan keterampilan yang dimiliki setiap orang. Jadi, sangat penting untuk mengoles citra diri kamu dengan membentuk personal branding yang sesuai.
Tapi kenapa ya personal branding sangat penting?
Persaingan dalam dunia semakin ketat terutama dalam karir, orang semakin berlomba untuk menunjukkan bahwa diri mereka adalah yang terbaik. Personal branding merupakan persoalan yang pasti untuk mendukung kamu dalam hal karir maupun kehidupan.
Saat kamu memperhatikan personal branding apa yang kamu miliki, kamu akan lebih peduli terhadap dirimu sendiri. Kamu akan menjaga dirimu agar memiliki citra diri yang baik dan kesan apa yang tertempel dalam dirimu.
Saat kamu melamar pekerjaan, selain Curriculum Vitae (CV) dan portofolio, personal branding yang kamu tunjukan di media sosial itu juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan juga. Seperti yang udah aku bilang tadi.
Jejak digital bisa menjadi penguat untuk menjelaskan seperti apa karakter seorang pelamar. Bayangkan jika seandainya pelamar memiliki jejak digital yang buruk, seperti sering berkata yang gak baik atau menjelek-jelekan sesuatu, apakah perusahaan akan menerima?
Ini Nih Tips Membentuk personak Branding di Media Sosial
Langkah pertama untuk membentuk personal branding adalah kamu harus lebih aware terhadap dirimu sendiri. Jika kamu bingung bagaimana caranya, kamu bisa coba mulai dengan bertanya beberapa hal kepada diri sendiri, seperti:
– Apa yang menjadi minat kamu?
– Apa target dan tujuan hidup kamu?
– Apa sesuatu yang ingin kamu perlihatkan secara konsisten?
– Karakter diri apa yang akan kamu kembangkan dan tunjukkan?
– Bagaimana kamu ingin dipandang oleh orang lain?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat berguna untuk mendukung kamu menciptakan personal branding di media sosial yang konsisten dan terarah pada satu tujuan.
Lalu Apa Ya Manfaatnya?
- Menyesuaikan persepsi orang lain terhadap dirimu
Dengan membentuk personal branding kamu bisa membentuk citra diri yang kamu inginkan. Semisalnya kamu ingin terlihat sebagai seorang yang suka membaca, kamu mungkin akan menunjukkan peminatan membaca seperti review buku-buku yang kamu baca ke media sosial. Sehingga persepsi orang lain terhadap dirimu mungkin seperti “dia seorang yang suka baca buku” atau “dia seorang yang pandai”, dan lain sebagainya.
- Relasi yang luas
Saat kamu mengembangkan kemampuan, keahlian, dan minat yang kemudian kamu tunjukan ke media sosial, mungkin itu akan menjadi keuntungan buat diri kamu. Kamu akan terhubung oleh orang-orang profesional lainnya yang mempunyai peminatan yang sama dengan yang kamu miliki. Misalnya, saat kamu fokus dalam mengembangkan konten mengenai buku-buku yang kamu baca, kemungkinan kamu akan terhubung oleh seorang yang profesional dalam buku atau para pecinta buku lainnya.
- Membangun kepercayaan
Untuk membangun kepercayaan butuh tindakan nyata yang kuat, salah satunya dengan membentuk personal branding di media sosial. Kamu bisa menunjukkan bahwa kamu benar-benar seorang ahli dan mempunyai keterampilan pada audiens kamu di media sosial. Saat kamu menunjukkan kemampuanmu, misalnya kamu seorang mahasiswa psikologi dan kamu sering share konten mengenai kesehatan mental. Dengan begitu, mereka melihat dirimu sebagai sosok yang andal dalam kesehatan mental. Coba seandainya kamu tidak menunjukkannya, mungkin yang tau bahwa kamu seorang mahasiswa psikologi cuma orang-orang di sekitarmu aja.
- Memudahkan dalam karir
Dengan membentuk personal branding, kemungkinan besar kamu akan mempunyai relasi yang luas. Kamu juga bisa menumbuhkan keyakinan pada orang-orang yang ingin bekerja sama dengan kamu. Contohnya ketika kamu ingin pergi ke psikolog, kemungkinan besar kamu akan mencari riwayat psikolog tersebut, bukan? Apakah dia benar seorang psikolog atau bukan, apakah ia memiliki kredibilitas yang bagus, dan data-data lainnya. Penelusuran itu kemungkinan besar akan kamu lakukan lewat Google ataupun media sosial milik psikolog tersebut. (Windi)