SURABAYAONLINE.CO – Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong perusahaan BUMN untuk segera melantai di pasar modal.
Erick memacu BUMN untuk lekas go public. Hal ini selaras dengan target untuk menempatkan bursa Indonesia menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara.
Di saat pasar modal di sejumlah negara dunia melambat, bursa Indonesia justru mampu mencatat pertumbuhan positif. Sejak awal tahun, pasar modal Indonesia mengalami pertumbuhan 2,56 persen.
“Kami mendorong banyaknya nanti korporasi BUMN untuk go public,” ujar Erick saat melakukan sambutan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/9).
Erick Thohir sangat optimistis dengan semakin banyaknya BUMN maupun anak usaha BUMN yang melantai di bursa akan semakin membuat bergeliatnya pasar modal di Indonesia.
Selain itu, BUMN bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk terus menggeliatkan pasar modal di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga mengapresiasi langkah right issue BRI yang dinilai istimewa. Pasalnya, right issue BRI dilakukan saat market tengah turbulensi akibat tekanan pandemi.
Oleh karenanya, Erick menilai right issue BRI dapat membuat kondisi market lebih bergairah.
“Ini membuktikan kita punya market sangat besar sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung,” ucap Menteri BUMN.
Erick menilai tidak banyak negara memiliki posisi seperti Indonesia yang mempunyai market besar. Hal tersebut juga harus didukung dengan membuka pemikiran pemegang kebijakan publik bahwa market merupakan aset yang mahal, bukan aset sekadar diperdagangkan banyak pihak.
“Market besar ini harus dipastikan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucap Erick. (Vega)