Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Islam menetapkan beberapa larangan dan adab tertentu bagi pelayat. Larangan utama yang sering ditekankan adalah meratapi jenazah dan hal hal yang mengarah pada ketidaksopanan ataupun kesyirikan di kuburan.
Larangan paling tegas dalam Islam terkait musibah kematian adalah meratapi jenazah secara berlebih-lebihan.
Meratapi bukan sekedar menangis karena sedih, namun melakukan tindakan yang menunjukkan ketidaksabaran dan penolakan terhadap takdir ALLOH SWT.
Melakukan an-niyahah bukan sekedar menangis, namun menjerit, histeris , berteriak teriak, menampari wajah, merobek robek baju dan lain lain.
Adapun ancaman Rasulullah Saw kepada pelaku an-niyahah adalah:
1. Termasuk kebiasaan jahiliyah.
Rasulullah Saw bersabda:” Ada empat perkara jahiliyah yang masih melekat pada umatku dan mereka belum meninggalkan, yaitu: Membanggakan kedudukan, mencela nasab (garis keturunan), meminta hujan dengan bintang bintang serta an-niyahah (meratapi mayat), dan beliau bersabda:” Orang yang meratapi mayat, jika ia belum bertobat sebelum ajalnya tiba, maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan memakai baju panjang yang berwarna hitam dan memakai tameng dengan pedang yang sudah karatan.” (HR. Muslim).
2. Mendapatkan azab yang keras.
Seorang yang meratapi jenazah, akan dibuatkan pakaian dari api neraka.
Rasulullah Saw bersabda:” Meratapi mayit itu sebagian dari tradisi orang jahiliyah. Dan perempuan yang meratap ketika dia mati dan belum bertobat, maka ALLOH akan memotong untuknya kain dari bara neraka dan baju kurung dari nyalanya api neraka.” (HR. Ibnu Majah).
3. Tidak tercatat sebagai umat Muhammad.
Orang yang meratapi jenazah bukan termasuk golongan umat Nabi Saw.
Rasulullah Saw bersabda:” Bukan termasuk golonganku orang yang memukuli pipinya dan merobek robek kerah bajunya dan berteriak teriak dengan teriakan orang jahiliyah.” (HR. Muslim)
4. Rasulullah Saw melaknat orang yang meratapi jenazah.
Dari Abu Said Al Khudri, berkata:” Rasulullah Saw melaknat perempuan yang meratapi jenazah dan orang yang mendengarkannya.”
5. Mayit akan disiksa karena diratapi.
Apabila seseorang marah dan berkeluh kesah yang ditimpakan pada mayit, maka sungguh mayit itu dalam keadaan tersiksa. Dan bila kemarahan dan keluh kesah ditujukan kepada ALLOH, sungguh ia telah kufur tanpa disadarinya.
Rasulullah Saw bersabda:” Mayit itu di azab didalam kuburnya sebab dia diratapi.” (HR. Bukhari dan Muslim)


