SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur (Jatim), pada agenda Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) 2025, Sabtu 29 November 2025 di Gedung Serba Guna Dispora Jatim, Jalan Kayun Surabaya, mengusulkan kepada pemerintah provinsi, untuk penggunaan fasilitas latihan pesilat di Lapangan Seger. Hal itu diutarakan Ketua Pengprov IPSI Jatim, Bambang Haryo Soekartono (BHS).
“Dalam jangka pendek kami akan mengusulkan tempat latihan di Lapangan Seger. Semoga disetujui oleh Pak Kadispora dan Bu Gubernur. Sehingga bisa dibangun tempat latihan di sana,” pinta Bambang.
Sebab, kata dia, sejauh ini para atlet pencak silat berlatih jaraknya jauh di Padepokan Pandaan, Pasuruan. Jika dibandingkan dengan fasilitas yang di Surabaya ‘Lapangan Seger’ milik pemerintah provinsi/Dispora Jatim jaraknya dekat.
Selain itu, peningkatan prestasi atlet menjadi fokus utama IPSI Jatim. Tidak lain, kualitas wasit dan juri juga akan ditingkatkan agar pertandingan berlangsung lebih profesional.
“Yang pertama tentu masalah prestasi. Saat ini, prestasi atlet kita mengalami penurunan, sehingga perlu ada peningkatan melalui program-program pengembangan prestasi atlet,” kata Bambang.
Selain itu, Bambang menekankan pentingnya anggaran olahraga yang memadai. “Olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga sarana memperbaiki mental, kedisiplinan, serta kesehatan jasmani dan rohani atlet. Kesehatan ini merupakan aset terbesar dari sumber daya manusia, sehingga anggaran olahraga tidak boleh dikurangi,” kata Bambang.
Ia membeberkan, bahwa pencak silat sebagai salah satu cabor unggulan Indonesia. Prestasi di Asian Games 2028 yang meraih 14 emas, diharapkan bisa ditiru di ajang Olimpiade mendatang. Pencak silat menjadi kebanggaan nasional dan berpotensi membawa Indonesia dikenal dunia.
Terkait SEA Games 2025 di Thailand, Bambang mengungkapkan bahwa Syarif Hidayatullah akan mewakili Jatim. “Insyaallah kita bisa dapatkan emas dari SEA Games ini,” katanya.
Bambang menambahkan, terkait rencana cabor pencak silat masuk ke dalam kurikulum pendidikan untuk regenerasi atlet pencak silat dengan petunjuk pemerintah pusat, dengan menggandeng perguruan pencak silat. (ega)


