SURABAYAONLINE.CO – Komitmen Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, dalam membangun sumber daya manusia pesantren kembali mendapat apresiasi nasional. Pada Apel Hari Santri Provinsi Jawa Timur di Pondok Pesantren An-Nur II Bululawang, Malang, Gubernur Khofifah menerima Penghargaan Pesantren Award 2025 dari Kementerian Agama RI dalam kategori Gubernur Peduli Pesantren.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Abd. Halim Soebahar, M.A., menyampaikan bahwa penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas konsistensi Khofifah dalam menyiapkan “Generasi Emas Jawa Timur yang unggul, berdaya saing global, dan berkarakter mulia menuju Indonesia Emas 2045.”
Jawa Timur, Provinsi Pelopor Regulasi Pesantren
Dalam kesempatan itu, Prof. Halim menjelaskan bahwa Jawa Timur menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki regulasi khusus untuk pengembangan pesantren, yakni Perda Nomor 3 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren, yang kemudian diperkuat dengan Pergub Pelaksanaan Perda Nomor 3 Tahun 2023.
Ribuan Santri Jadi Sarjana, Magister, hingga Doktor
Sejak 2019, Pemprov Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah telah menjalin kemitraan dengan 138 perguruan tinggi, terdiri atas 11 UIN, 104 PTKIS, 22 Ma’had Aly, dan Universitas Al-Azhar Kairo sebagai mitra penyelenggara program beasiswa.
Program beasiswa ini telah menyentuh 6.876 kader pesantren dan diniyah di berbagai jenjang pendidikan:
PTKI: S1 (3.650), S2 (1.580), S3 (170)
Ma’had Aly: M1 (1.130), M2 (45)
Universitas Al-Azhar: S1 (123), S2 (30), PKU (38)
Hingga Agustus 2025, sebanyak 4.168 penerima telah berhasil lulus dan berkontribusi sebagai SDM ahli bergelar sarjana, magister, dan doktor. Sementara itu, 2.708 santri penerima beasiswa lainnya masih melanjutkan studi aktif di berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Rintisan Program dan Dukungan Penuh Pemprov Jatim
Prof. Halim menegaskan bahwa sejumlah program unggulan seperti Beasiswa Santri Hebat ke Al-Azhar Mesir (sejak 2021), Beasiswa S2 (2019), Beasiswa S3 (2022), serta Beasiswa Ma’had Aly M1 (2019) dan M2 (2024) merupakan inisiatif era Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Seluruh program ini mendapat dukungan penuh dari Sekda, Kabiro Kesra, dan OPD terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Menuju Santri Unggul di Era STEM
Melihat keberhasilan tersebut, Pemprov Jatim kini tengah menyiapkan program beasiswa STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) khusus bagi santri, sebagai langkah strategis menghadapi tantangan global dan memperluas peran santri dalam bidang sains dan teknologi.
“Gubernur Khofifah telah menyiapkan pondasi kokoh agar santri tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tapi juga tangguh menghadapi tantangan dunia modern. Inilah wujud nyata komitmen menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Halim. (Win)