SURABAYAONLINE.CO – Senyum bahagia mengembang di wajah Parno (50) saat lampu di ruang tamunya akhirnya menyala terang. Setelah bertahun-tahun hanya menyalur listrik dari tetangga, lelaki paruh baya asal Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, kini memiliki sambungan listrik sendiri.
“Sekarang rumah saya terang. Anak-anak bisa belajar malam hari tanpa takut listrik mati. Terima kasih PLN,” ujar Parno lirih, matanya berbinar menatap bohlam yang baru saja menyala untuk pertama kalinya, Jumat (17/10/2025).
Kisah Parno hanyalah satu dari 171 warga prasejahtera di Tulungagung yang merasakan manfaat program sambung listrik gratis dari PT PLN (Persero). Program ini digelar dalam rangka menyambut Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80, dengan semangat “Kesaktian Pancasila, Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.”
Acara peresmian dilakukan langsung oleh Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Adi Priyanto, bersama Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, di Desa Bukur. Proses penyalaan listrik gratis menjadi simbol nyata komitmen PLN dalam menghadirkan pemerataan energi hingga pelosok negeri.
“Listrik bukan sekadar penerangan, tetapi sumber kehidupan dan harapan baru bagi masyarakat,” tegas Adi Priyanto.
“Kami ingin kehadiran listrik dapat membuka akses pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan bagi warga di daerah terpencil.”
Harapan Baru dari Terangnya Listrik
Bagi warga di desa-desa Tulungagung, listrik adalah simbol kemajuan. Kini, aktivitas malam hari tak lagi gelap gulita. Anak-anak bisa belajar dengan nyaman, para ibu bisa memasak tanpa tergesa sebelum matahari terbenam, dan warga bisa mulai mengembangkan usaha rumahan berkat akses energi listrik.
“Dengan adanya listrik sendiri, kami bisa pakai kipas, setrika, dan TV. Hidup jadi lebih mudah,” ucap Siti Aminah (43), warga penerima manfaat lainnya.
Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo mengapresiasi langkah PLN yang dianggap sangat membantu masyarakat di wilayahnya.
“Kami berterima kasih kepada PLN. Program ini sangat bermanfaat dan membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Selain penyambungan listrik, PLN juga berbagi 25 paket sembako kepada warga sekitar, serta menyalurkan bantuan operasional untuk Pondok Pesantren Darussalam dan Yayasan Panti Asuhan ‘Aisyiyah Siti Fatimah Tulungagung. Tak lupa, alat tulis untuk santri dan anak-anak panti turut dibagikan sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan generasi muda.

PLN Terus Hadir untuk Negeri
General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan bahwa kegiatan sosial ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk “menebar terang dan membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.”
“Momentum Hari Listrik Nasional ini kami maknai dengan berbagi kepada sesama. Melalui sambung listrik gratis di berbagai wilayah Jawa Timur, kami ingin memastikan tak ada lagi warga yang hidup dalam kegelapan,” tutur Mustaqir.
Kini, malam-malam di Desa Bukur tak lagi kelam. Di balik cahaya lampu yang menyala di rumah Parno dan ratusan warga lainnya, ada kisah perjuangan, harapan, dan kepedulian.
Listrik bukan hanya energi. Ia adalah cahaya yang menyalakan kehidupan, membuka peluang, dan menghapus kesenjangan. Dan lewat tangan-tangan PLN, cahaya itu kini benar-benar hadir, dari kota hingga pelosok Tulungagung.


