SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Center for Environmental, Social, and Governance Studies (CESGS) Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan Illinois State University, Amerika Serikat, meluncurkan laporan terbaru berjudul Value Creation of Board of Directors and Commissioners in Indonesian Public Companies (2021–2023).
Laporan ini memperkenalkan Wealth Creation Performance (WCP), yaitu ukuran baru untuk menilai kinerja direksi dan komisaris berdasarkan kemampuan mereka meningkatkan nilai perusahaan bagi investor. Metodologi yang digunakan telah dikembangkan bersama para peneliti dari Illinois State University untuk memastikan keakuratan dan kredibilitas hasil riset ini.
Menurut CEO CESGS Universitas Airlangga Iman Harymawan, peluncuran laporan ini menjadi tonggak penting dalam cara menilai kinerja pemimpin perusahaan di Indonesia. “Penilaian tidak lagi sekadar melihat besar kecilnya perusahaan, tetapi sejauh mana direksi dan komisaris benar-benar mampu menciptakan nilai bagi pemegang saham dan pasar,” katanya, Kamis (25/9).
Laporan ini menilai kinerja para pemimpin perusahaan publik di Indonesia dengan mencakup 902 perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2023 dan tersebar di 11 sektor industri. Dengan menggabungkan data siapa saja yang duduk di kursi direksi dan komisaris, lalu membandingkannya dengan perubahan nilai pasar perusahaan dari tahun ke tahun, studi ini bisa menunjukkan seberapa besar kontribusi masing-masing pemimpin terhadap naik-turunnya nilai perusahaan.
“Kami ingin mendorong cara pandang baru, dimana kepemimpinan korporasi diukur dari kemampuan mereka menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Bukan hanya dari reputasi atau skala usaha,” ujarnya.
Laporan ini menilai kinerja para pemimpin perusahaan publik di Indonesia dengan mencakup 902 perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2023 dan tersebar di 11 sektor industri. Dengan menggabungkan data siapa saja yang duduk di kursi direksi dan komisaris, lalu membandingkannya dengan perubahan nilai pasar perusahaan dari tahun ke tahun, studi ini bisa menunjukkan seberapa besar kontribusi masing-masing pemimpin terhadap naik-turunnya nilai perusahaan.
Selama ini, menilai kinerja pemimpin perusahaan publik di Indonesia sering kali hanya melihat besar kecilnya perusahaan. Direksi dan komisaris dari perusahaan besar otomatis dianggap lebih sukses, meskipun belum tentu mereka benar-benar menciptakan nilai bagi pemegang saham. Hal ini menimbulkan kesenjangan informasi bagi pemangku kepentingan untuk membedakan pemimpin yang sekadar mengelola perusahaan besar dan mereka yang benar-benar menciptakan nilai (value creators).
Ukuran baru yang disebut Wealth Creation Performance (WCP) menghitung persentase pertumbuhan nilai perusahaan selama masa jabatan seorang pemimpin. Cara ini membuat perbandingan lebih adil, karena tidak hanya menguntungkan perusahaan besar. Pemimpin dari perusahaan kecil sekalipun bisa terlihat jelas kinerjanya jika mereka berhasil menggandakan nilai perusahaan.(*)