SURABAYAONLINE .CO, Malang – Keripik pisang khas Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, kini siap bersaing.
Melalui program Mahasiswa Membangun Desa – Dosen Mengabdi (MMD-DM) 2025, seorang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), Ica Amelia Nurcahyani, turun langsung mendampingi Kelompok PKK desa setempat untuk meningkatkan mutu dan keamanan produk olahan mereka.
Selama lima hari, Ica bersama tim memberikan pelatihan tentang penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP).
Pendampingan ini mencakup seluruh proses produksi keripik pisang, mulai dari pemilihan bahan baku, pengupasan, penggorengan, penirisan minyak, pengemasan, hingga pemasaran.
“Dengan SOP dan prinsip GMP, produk lebih bersih, tahan lama, dan bernilai jual lebih tinggi,” jelas Ica.
Menurut Ica, efektivitas pelatihan terukur dari hasil pre-test dan post-test, pemahaman peserta meningkat drastis. “Rata – rata nilai sebelum pelatihan hanya 52,5%, setelah pendampingan melonjak hingga 98,0%’l jelasnya.
Pelatihan diberikan dalam bentuk modul visual sederhana agar mudah dipahami para pelaku UMKM.
“Materi meliputi kebersihan pekerja, perawatan peralatan, sanitasi lingkungan, hingga cara menyimpan produk jadi dengan benar,” terangnya.
“Kami baru mengerti tahapan yang perlu diperhatikan agar hasilnya lebih bagus dan tahan lama. Produksi sekarang lebih bersih dan rapi,” aku Kartina salah seorang anggota PKK yang merasa terbantu.
Efektivitas pelatihan pun terukur dari hasil pre-test dan post-test, pemahaman peserta meningkat drastis.
“Rata – rata nilai sebelum pelatihan hanya 52,5%, namun setelah pendampingan melonjak hingga 98,0%,” ujarnya.
Ketua Tim Dosen MMD-DM UB 2025, Endrika Widyastuti menegaskan, kegiatan ini merupakan kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung UMKM lokal.
“Penyusunan SOP dan penerapan GMP adalah fondasi penting dalam menjamin mutu dan keamanan produk pangan. Dengan dukungan mahasiswa, kami harap UMKM di desa ini bisa naik kelas,” katanya.
Program ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta SDG 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Dengan langkah kecil dari Desa Srigonco ini, harapan besar tumbuh. Keripik pisang lokal bukan hanya jadi camilan, tetapi juga produk unggulan yang mampu memperkuat ekonomi desa dan membuka peluang pasar lebih luas.(sap)