SURABAYAONLINE.CO – Komitmen kuat pasangan Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana dalam menunaikan janji politiknya mulai membuahkan hasil. Dalam 100 hari kerja pertama, berbagai program prioritas unggulan berhasil direalisasikan, membuktikan keseriusan mereka membangun Sidoarjo sebagai kota metropolitan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Dengan mengusung 14 Program Prioritas, Pemkab Sidoarjo bergerak cepat memberikan pelayanan nyata kepada masyarakat. Beberapa capaian strategis bahkan dinilai melampaui ekspektasi publik, mulai dari penciptaan 100 ribu lapangan kerja baru, layanan berobat gratis, hingga program makan bergizi gratis untuk lansia, anak yatim, dan penyandang disabilitas berat.
Dalam program penanggulangan pengangguran, Pemkab Sidoarjo telah menggelar 24 pelatihan kerja yang diikuti oleh 1.901 peserta. Pelatihan ini diarahkan untuk menyasar sektor-sektor strategis agar mampu membuka peluang kerja baru dan mendukung target 100 ribu lapangan kerja.
Per Mei 2025, cakupan Universal Health Coverage (UHC) Sidoarjo telah mencapai 99,44%. Artinya, lebih dari 2 juta warga Sidoarjo sudah memiliki jaminan kesehatan melalui program JKN-KIS. Ini menunjukkan kepedulian nyata pemerintah terhadap kesehatan warganya.
Program ini menyentuh kelompok rentan seperti lansia, anak yatim, dan penyandang disabilitas berat. Anggaran miliaran rupiah telah dikucurkan untuk memastikan kebutuhan gizi mereka terpenuhi. Sebanyak 800 lansia dan ribuan anak yatim serta penyandang disabilitas menjadi penerima manfaat dari program ini.
Untuk mendorong kualitas pendidikan, Pemkab Sidoarjo telah menyediakan 20.000 beasiswa yang terdiri dari beasiswa prestasi, keagamaan, hingga beasiswa bagi keluarga tidak mampu. Proses verifikasi dilakukan secara transparan guna memastikan tepat sasaran.
Subandi – Mimik juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program Kurda (Kredit Usaha Rakyat Daerah) dengan bunga rendah 2% per tahun. Hingga saat ini, lebih dari 2.035 UMKM telah menerima pembiayaan senilai Rp 76 miliar. Sebanyak 3.884 UMKM naik kelas, dan 2.290 UMKM mendapatkan pendampingan intensif.
Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas dengan betonisasi 11 ruas jalan strategis sepanjang 8.470 meter dan pembangunan 17 jembatan baru. Pemeliharaan 185 ruas jalan di 18 kecamatan juga telah dilakukan secara intensif sejak Maret hingga Mei 2025.
Mengatasi persoalan banjir, gerakan kolaboratif “Jihad Rawat Kali” digalakkan bersama masyarakat. Hasilnya, 52 saluran dan avoer berhasil dinormalisasi dengan panjang total lebih dari 53 km. Pembangunan DAM baru dan pemasangan pompa besar menjadi solusi jangka panjang dalam mengendalikan banjir.
Meski banyak capaian positif, Wakil Bupati Mimik Idayana menekankan pentingnya sinergi antar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dalam evaluasi kinerja 100 hari di Pendopo Delta Wibawa (Selasa, 10/6/2025), Mimik meminta seluruh kepala OPD untuk tidak hanya bekerja di balik meja.
“Ojok lungguh nang kursi tok. Ayo mudun! Kalau kita tidak turun, kita tidak akan paham seperti apa kondisi masyarakat di bawah,” tegasnya.
Menurutnya, keberhasilan Sidoarjo tidak hanya ditentukan Bupati dan Wakil Bupati, tetapi juga seluruh elemen birokrasi dan masyarakat.
Dengan dukungan APBD Sidoarjo yang cukup besar, Pemkab berkomitmen mengalokasikan anggaran seefisien dan seefektif mungkin demi kesejahteraan rakyat. Program-program prioritas terus dikebut agar visi Sidoarjo Menjadi Kota Metropolitan Inklusif, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berkelanjutan benar-benar terwujud dalam lima tahun ke depan.
“Amanah ini akan kami jalankan sebaik-baiknya. Dalam 100 hari ini kami berusaha bergerak cepat menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Mimik. (Rino)