SURABAYAONLINE.CO – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional dan merealisasikan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Polresta Sidoarjo Polda Jawa Timur terus mendorong penguatan swasembada pangan lokal di berbagai wilayah. Salah satu langkah konkretnya terlihat pada Selasa, (10/6/2025), ketika Bhabinkamtibmas Desa Wedi Aipda M. Rozai bersama Bhabinsa Peltu Ketut melakukan peninjauan lahan budidaya ikan lele di Desa Wedi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Program ini menjadi bagian integral dari inisiatif Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing yang menekankan pentingnya kolaborasi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan di tengah ancaman krisis global.
Lokasi yang ditinjau rencananya akan dijadikan pusat budidaya ikan lele yang dikelola oleh masyarakat desa. Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa lahan dinilai layak dan strategis untuk pengembangan budidaya ikan lele secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara aparat keamanan dan pemerintah desa dalam menjaga ketahanan pangan lokal. Harapannya, budidaya ikan lele ini bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi desa lain,” ujar Aipda M. Rozai saat mendampingi peninjauan.
Selain menjawab tantangan krisis pangan, program ini juga dirancang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat ketahanan ekonomi berbasis lokal.
Kehadiran Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa dalam pengawalan program ini menjadi wujud penguatan sinergi tiga pilar – Polri, TNI, dan Pemerintah Desa – dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Dengan pendekatan partisipatif, program budidaya ikan lele ini akan melibatkan kelompok tani, karang taruna, hingga ibu rumah tangga, guna memastikan pemerataan manfaat ekonomi dan keberlanjutan kegiatan.
Program budidaya ikan lele di Desa Wedi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian pangan desa. Dengan dukungan penuh Polresta Sidoarjo, serta keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan inisiatif ini bisa diperluas ke desa-desa lainnya sebagai model pengembangan pangan alternatif.
Selain itu, budidaya ikan lele dipilih karena memiliki biaya produksi rendah, perawatan mudah, dan hasil panen cepat, sehingga cocok untuk menjadi solusi ketahanan pangan di wilayah pedesaan.