SURABAYAONLINE.CO – Di tengah pesatnya perkembangan industri di Indonesia, PT PLN (Persero) semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Dalam kunjungan pada Rabu (26/3), Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, bersama General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, memaparkan rencana pasokan listrik sekaligus pengembangan energi hijau untuk kawasan industri tersebut.
Langkah strategis ini menjadi bukti nyata bahwa sektor kelistrikan terus berinovasi dalam menyediakan energi yang andal dan berkelanjutan, khususnya untuk mendukung pertumbuhan industri yang ramah lingkungan di Indonesia.
KEK Gresik telah menjadi salah satu kawasan industri terintegrasi terbesar di Indonesia. Dengan luas mencapai 3.000 hektare, kawasan ini menampung berbagai industri besar, termasuk PT Freeport Indonesia. Seiring dengan ekspansi industri di kawasan tersebut, kebutuhan listrik pun melonjak drastis.
Menurut Direktur Operasi PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), Naresh Kumar Anchalia, kebutuhan daya listrik di KEK Gresik diperkirakan mencapai 500 MW pada tahun 2029. Saat ini, daya listrik yang sudah digunakan adalah 170 MVA untuk PT Freeport Indonesia, dan 29,5 MVA untuk BKMS dengan tarif curah tegangan menengah.
Sementara itu, kebutuhan listrik New BKMS akan meningkat secara bertahap, yaitu, 40 MVA pada tahun 2025, 260 MVA pada tahun 2028, dan 300,5 MVA pada tahun 2029.
“PLN tetap berkomitmen untuk melayani kebutuhan kelistrikan pelanggan sesuai ketentuan yang berlaku, baik dari internal PLN maupun regulasi dari Kementerian ESDM dan BUMN,” ujar Edi Srimulyanti.
Menanggapi kebutuhan daya yang besar ini, PLN berjanji mempercepat proses penyambungan listrik, terutama untuk kebutuhan 40 MW yang ditargetkan menyala pada Juli 2025.
“Kami akan memastikan permohonan penyambungan baru ini dapat segera direalisasikan agar mendukung percepatan pembangunan di KEK Gresik,” tegas Ahmad Mustaqir.
Selain memastikan pasokan listrik yang andal, PLN juga merancang solusi energi hijau untuk KEK Gresik. Salah satu inovasi yang akan dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ground mounted dan floating dengan kapasitas total 148 MWp.
PLTS ini direncanakan akan terkoneksi dengan Gardu Induk PLN, sehingga dapat menjadi sumber energi terbarukan bagi industri yang ingin mengurangi jejak karbon. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong transisi energi hijau di sektor industri.
Naresh Kumar Anchalia menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, kerja sama antara PLN dan BKMS akan menjadi pendorong utama bagi perkembangan industri berkelanjutan di KEK Gresik.
“Kami sangat mengapresiasi langkah proaktif PLN. Dengan pasokan listrik yang stabil dan berbasis energi hijau, KEK Gresik akan semakin menarik bagi investor global,” ujar Naresh.
Dengan sinergi antara PLN dan KEK Gresik, kawasan industri ini diproyeksikan akan tumbuh lebih pesat dalam beberapa tahun ke depan. Penyediaan listrik yang stabil, serta inovasi energi hijau, menjadi daya tarik utama bagi perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Langkah PLN dalam mendukung industri berkelanjutan dan ramah lingkungan ini sekaligus menjadi bagian dari transformasi besar di sektor energi nasional. Bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi juga menciptakan solusi energi bersih yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi ekonomi dan lingkungan.