SURABAYAONLINE.CO – PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA/“Perseroan”) pada hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui sejumlah agenda penting yang akan mendorong pertumbuhan perusahaan melalui sejumlah proyek-proyek strategis.
Salah satu keputusan penting dalam RUPSLB tersebut adalah persetujuan atas rencana penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/Private Placement). Dana segar yang diperoleh dari penambahan modal ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan membiayai ekspansi bisnis.
RUPSLB juga menyetujui perubahan susunan anggota Direksi Perseroan. Perubahan ini diharapkan dapat semakin memperkuat kinerja manajemen Perseroan dalam mencapai target bisnis. Susunan Anggota Direksi berdasarkan hasil RUPSLB adalah sebagai berikut:
- Presiden Direktur : Teddy Nuryanto Oetomo
- Wakil Presiden Direktur : Jason Laurence Greive
- Direktur : Titien Supeno
- Direktur : Anthony Kartono Tan
Keputusan lain dari RUPSLB tersebut adalah menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham. Dana hasil initial public offering (IPO) yang dilakukan pada April 2023 tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal (capital expenditure) pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera.
“Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis MBMA untuk memperkuat posisi kami dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” ujar Deny Greviartana Wijaya, Corporate Secretary PT Merdeka Battery Materials Tbk, Jumat (6/12/20024).
MBMA saat ini berada dalam fase ekspansi untuk mendorong pertumbuhan kinerja. Menurut laporan keuangan kuartalan dan tahun berjalan yang belum diaudit, Perusahaan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 58% menjadi US$1,378 miliar hingga akhir kuartal III/2024.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, MBMA juga telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 12,5% saham PT Meiming New Energy Material (“PT Meiming”). PT Meiming saat ini tengah melaksanakan commissioning pabrik HPAL (High Pressure Acid Leach) berkapasitas 25.000 ton per tahun yang berlokasi di Kawasan Industri milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Proses commissioning pabrik HPAL PT Meiming saat ini masih memanfaatkan fasilitas FPP (Feed Preparation Plant) yang ada di IMIP. Nantinya, pabrik HPAL akan beralih memanfaatkan fasilitas FPP di tambang nikel milik anak usaha MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral (“PT SCM”), setelah selesai dibangun pada pertengahan 2025.