SURABAYAONLINE.CO – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan bahwa total transaksi selama perayaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Ke-13 Tahun 2024 ditargetkan meningkat sebesar 15-20 persen year-on-year (yoy).
“Kan kalau 2023 sekitar kurang lebih Rp25 triliun, ya targetnya mau kami dorong naik di angka kurang lebih 15-20 persen,” ucap Maman Abdurrahman di Jakarta.
Maman menambahkan bahwa Harbolnas adalah kesempatan untuk mendorong pelaku UMKM di Indonesia memanfaatkan platform digital untuk penjualan. Pihaknya juga sedang memfinalisasi berbagai program atau paket diskon yang akan ditawarkan selama Harbolnas secara luring.
“Di satu sisi kan kita juga tetap harus mendukung yang offline kan, karena tidak sedikit juga teman-teman pelaku UMKM yang masih belum terbiasa dengan belanja online,” imbuhnya.
Maman juga menyampaikan bahwa sejumlah pelaku UMKM yang lulus kurasi nantinya diberikan kesempatan untuk menjual produk-produk mereka secara luring selama masa Harbolnas di sejumlah pusat perbelanjaan, salah satunya Sarinah.
“Tentunya kita membuka ruang sebesar-besarnya agar semua teman-teman UMKM bisa berpartisipasi dalam Harbolnas ini,” ujarnya.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menghadiri rapat koordinasi persiapan Harbolnas 2024 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Kamis, bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang.
Dirjen PDN Kemendag Moga Simatupang menyatakan bahwa akan ada berbagai diskon dengan nilai yang bervariasi yang menyasar segala jenis produk UMKM pada gelaran Harbolnas 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada 10-16 Desember mendatang.
Ia mengatakan bahwa pihaknya optimistis target transaksi selama perayaan tersebut dapat tercapai meski di tengah penurunan daya beli masyarakat, mengingat terdapat kenaikan setiap tahunnya, yakni dari Rp9,1 triliun pada 2019 menjadi Rp25,7 triliun pada 2023.
“Ya tetap optimis karena pengalaman kami dari tahun ke tahun itu peningkatannya signifikan,” tegasnya.