Surabayaonline.co, Sampang _ Kepercayaan masyarakat terhadap Jajaran Kepolisian Resort Sampang mengalami penurunan akibat drastis beberapa kasus yang melibatkan Korps Bhayangkara tersebut.
Hal tersebut terbukti banyak hal, mulai adanya berbagai kasus yang terkesan lambat dan tidak prosedural, hingga meningkatnya kriminalitas di masyarakat, khususnya di Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Sokobanah baru-baru ini.
Antaranya berupa bermain hakim sendiri, dengan kasus pembunuhan di desa Ketapang laok kecamatan Ketapang, dan intimidasi Sajam dan Senpi di desa Tobai Tengah Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang.
Pengacara handal di Kabupaten Sampang, Didiyanto SH MKn dan H. Achmad Bahri SH saat ditemui diruang kerja mengaku kecewa dengan Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono bersama jajarannya.
Didiyanto SH MKn mengatakan, sejauh ini sikap Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono terkesan kurang transparan, kurang komunikatif dan terkesan tidak serius dalam menangani berbagai masalah.
Polisi Humanis dalam konsep Presisi yang digalakkan Kapolri Jenderal Polisi Lisyo S. Prabowo, seolah-olah menjadi upaya meraih kepercayaan publik yang sia-sia.
Adapun beberapa hal yang membuat penurunan kepercayaan masyarakat terhadap Polres Sampang, Antaranya Netralitas Polri yang diragukan.dimana diketahui bersama mengarah ke gerakan mantan Kasat Reskrim Polres Sampang, bersama AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo yang sempat viral sering salah satu Pasangan Calon (Paslon) Bupati-wakil Bupati Sampang.
Selanjutnya kejadian penanganan berbagai kasus kriminal, dan diduga Tidak prosedural tersingkir paksa Darussalam Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Desa Rabesen Kecamatan Kedundung, dimana akhirnya kembali lepas karena banyak tekanan dari berbagai pihak.
Meski tindakan arogansi anggotanya, dari satuan Resmob atau Satreskrim Polres Sampang, Wahyudi jelas mencoreng Polisi yang humanis tidak ada tindakan tegas. Dimana yang bersangkutan sering kali berkonflik dengan masyarakat sipil, dan mudah mengancam dengan senjata api atau Pistol miliknya.
Terbaru saat menahan paksa Darussalam, KPPS Desa Rabesen Kecamatan Kedundung, di halaman Kantor KPU Sampang, Wahyudi dengan arogannya menodongkan Senpi dan mengatakan kata-kata kotor berupa Pengacara tai, anjing dan monyet kepada Pengacara Didiyanto SH MKn.
Ditambahkan H. Achmad Bahri SH, semua hal diatas, hanya sebagian contoh kecil yang dikuatkan dengan adanya audiensi dari berbagai elemen masyarakat. Baik dari ormas keagamaan, audiensi para tokoh masyarakat dan tokoh Ulamak, Kiai dan Habaib se-kabupaten Sampang, serta tidak ketinggalan audiensi dari ormas LSM dan segenap awak media informasi.
Menyikapi pelaksanaan Pilkada serentak 27 November Mendatang di Kabupaten Sampang, banyak pihak menghawatirkan berjalan tertib dan lancar sesuai harapan. Yakni aman, damai dan kondusif.
Untuk itu, sangat penting Penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu hingga TNI Kodim 0828 dan Polres Sampang lebih Profesional, jujur dan transparan guna menjamin Publik akan Netralitasnya, pungka s Bahri.(Man)