SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Menghadapi tahun politik, untuk mencegah radikalisme dan mencegah informasi digital hoax, Keluar Besar Tentara Nasional Indonesia (KB TNI) mengajak KB FKPPI, GM FKPPI dan PPM untuk tetap kompak dan solid.
Hal itu, dikatakan Aster Kasdam V Brawijaya, Kolonel Inf. Heri Bambang Wahyudi, dalam pembukaan acara Pembinaan dan Pemberdayaan KB TNI (KB FKPPI, GM FKPPI dan PPM), di Aula Makodam V Brawijaya, Senin (20/11/2023).
Heri mengatakan, di tahun Pemilu serentak pada 2024 mendatang tidak dipungkiri akan ada perbedaan, namun tidak menjadikan perpecahan.
“Jadikan perbedaan jadi kekuatan, bukan perpecahan. Justru perbedaan harus dijadikan kekuatan. Mari kita guyub, perbedaan hanya sesaat saja. Keluarga KB TNI harus tetap kompak dan solid,” tegasnya.
Perwira menengah dengan tiga melati di pundak itu, mengatakan seluruh KB TNI tidak terpecah belah oleh provokasi pihak–pihak tertentu.
“Mari kita kembangkan organisasi yang positif, jangan terhasut oleh berita–berita di sosmed yang pada akhirnya merugikan kita semua, ingatkan kepada keluarga dan anak–anak kita. Karena zaman informasi terbuka, terkadang bisa mempengaruhi hal negatif yang pada akhirnya menyesal kemudian,” ucap Heri.
Sementara itu, pada acara tersebut Letkol Budi Santoso, memberikan materi dengan tema “Wujudkan SDM Keluarga Besar TNI yang Berkualitas untuk Mendukung Kemajuan Bangsa” pada Pembinaan dan Pemberdaan KB TNI (KB FKPPI, GM FKPPI dan PPM), mengatakan di era globalisasi informasi yang serba digital secara kompetitif sangat memperngaruhi pola pikir dan semuanya serba tersaji dengan cepat.
Menurut Budi, era globalisasi informasi digitalisasi menjadi tantangan bagi KB TNI atau bagi generasi muda. Tantangannya, yaitu tanpa usaha proses instan, budaya konsumtif, akses negatif dari medsos, lapangan kerja semakin sulit, pengaruh budaya yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan budaya yang tidak sesuai jati diri bangsa.
Budi berharap, FKPPI dan PPM, menjadi agen perubahan garda terdepan mendorong Ideologi Pancasila dan mampu menjaga nilai-nilai pemersatu bangsa.
“Sebagai pengontrol sosial, saya berharap KB TNI sebagai panutan yang bisa memberikan nilai-nilai positif sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkas Budi.