SURABAYAONLINE. Malang – Univeritas Negeri Malang (UM) kembali menjadi juara bertahan dalam Ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023 di Yogyakarta.
Tiga mahasiswa Teknik Sipil UM Angkatan 2021/2022 yang tergabung dalam Tim Doa Ibu ini
berhasil menyabet juara I kategori jembatan pelengkung dan kategori jembatan terindah.
Selain jembatannya indah, tim Doa Ibu UM juga mampu menyelesaikan jembatan lengkung hanya dalam waktu 93 menit.
Menurut Pembimbing Tim Doa Ibu, Mohammad Musthofa Al Ansyorie, S.Pd, MPd., meski timnya sempat mengalami kesulitan namun dengan keahliannya, mereka dapat menyeleseikan lebih awal dibanding peserta lainnya.
“Saat latihan sempat molor, terkait penyiapan bahan material jembatan yang harus didatangkan dari China, terlambat sehingga menghambat proses latihan perakitan,” ujar Ansyorie saat dihubungi, Senin (23/10)
Dikatakan, untuk mendatangkan bahan tersebut membutuhkan waktu selama 14 hari, sehingga proses latihan perakitan sedikit molor.
Namun dengan pemilihan material yang tepat dan bagus inilah mampu mengantarkan Tim Doa Ibu menjadi juara pada ajang KJI 2023.
Selain waktu yang hanya 93 menit, jembatan kreasi Tim Doa Ibu UM tergolong ringan, karena hanya 40 kg dan mampu menahan beban sesuai ketentuan hingga 300 kg.
“Jembatan kami berbahan baja alur dan kawat seling sebagai penggantung gelagarnya. Kita juga mendapatkan kategori terindah karena desainnya paling bagus,” terangnya.
Menyinggung lendutan jembatan gantung yang berwarna merah ini hanya 7,01 mili yang merupakan lendutan terkecil.
Lomba bergengsi tingkat nasional yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, selama 4 hari (16 – 20 Oktober 2023) ini diselenggarakan Balai Pengembangan Talenta, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil, FTUM yakni Mohammad Salman Alfarisi, Fajar Tamami dan Daffa Syarif Abdullah ini telah mempersiapkan lomba sejak bulan April dengan fokus latihan perakitan jembatan pelengkung.
“Yang tidak kalah pentinganya adalah inovasi dan kreativitas adik – adik mahasiswa juga penyokong nilai besar dalam lomba ini,” tambahnya.