SURABAYAONLINE.CO, Sidoarjo – Pengrajin tas dan dompet di Sidoarjo khususnya di Tanggulangin ternyata masih eksis hanya saja bertransformasi dari offline ke daring atau online. Pengrajin tas dan dompet di Tanggulangin ini bahkan 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dulu yang berjualan offline.
Haris Wahyudi (42) warga Perumahan Pasar Wisata Blok O2 No 12a Kelurahan Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo ini mulai menggeluti usaha ini sejak tahun 2005 dan sempat mandek beberapa waktu sehingga pada masa pandemi Covid-19 menjadi awal bertransformasinya penjualan offline ke penjualan online.
Pria kelahiran Blora 1980 ini menyayangkan tidak adanya kemauan anak muda terutama di Desa Tanggulangin ini untuk menggeluti usaha tas dan dompet ini.
“Sayang sekali kerajinan tas dan dompet dari Tanggulangin ini malah dikuasai oleh orang-orang dari luar Sidoarjo”ungkapnya.
Untuk bahan dari tas dan dompetnya ia memakai bahan kulit sintetis dan untuk harganya sendiri di jual cukup terjangkau mulai dari harga 15 ribu sampai 72 ribu saja.
Ia juga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mewadahi produk tas dan dompetnya ini untuk bisa dijual ke luar negeri tidak hanya di Indonesia saja.
“Harapan saya kedepannya ada campur tangan Pemkab Sidoarjo untuk bisa memasarkan produk saya ini ke luar negeri”pungkasnya. (Ent)
https://instagram.com/tasdompet_tanggulangin?igshid=YmMyMTA2M2Y=