SURABAYAONLINE.CO, Kediri – Sebanyak 148 UMKM di Kabupaten Kediri mendapatkan bantuan dari Bank Jatim. Penyerahan CSR Bank Jatim Peduli dalam bentuk peralatan penunjang produksi. Penyerahan dilakukan kepada Pemkab Kediri di Gerai UMKM Pare Kabupaten Kediri, Senin (6/2).
Penyerahan CSR dilakukan langsung secara simbolis oleh Pgs. Direktur Kepatuhan Bank Jatim Tonny Prasetyo bersama dengan Sekda Kabupaten Kediri Mohamad Solikin. Kemudian bantuan diserahkan kepada dua pewakilan pelaku UMKM.
Tonny Prasetyo menyampaikan bahwa selain bisnis, Bank Jatim juga memberikan value atau nilai-nilai kepada masyarakat yang ada di lingkungan sekitar. Hal itu kita wujudkan dalam program CSR Bank Jatim peduli.
“Selain itu, wujud sinergi kami untuk mewujudkan program sosial demi terciptanya ekonomi yang lebih ramah lingkungan, dengan melibatkan stakeholder dan shareholder dalam pembangunan di daerah,” terang Tonny.
Tonny berharap CSR yang diberikan ini dapat membantu dalam produktivitas pelaku usaha UMKM. Sehingga bis membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendongkrak perekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini Bank Jatim terus berinovasi untuk memberikan kemudahan kepada mayarakat Kabupaten Kediri dalam bertransaksi. Khususnya di era digitalisasi saat ini. Di antaranya penggunaan QRIS serta penggunaan JConnect mobile untuk pembayaran pajak dan retribusi daerah.
“Kami berharap agar kerja sama Bank Jatim dengan Pemkab Kediri dapat terus berkembang untuk mendukung peningkatan roda perekonomian daerah, khususnya di Kabupaten Kediri,” harap Tonny.
Mewakili manajemen, dia berharap Bank Jatim Cabang Pare dan Kediri dapat terus bersinergi. Serta berjalan beriringan dengan program yang dijalankan Pemkab Kediri selaku stakeholder maupun masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan potensi daerah.
Mohamad Solikin menyampaikan pertimbangan mengapa Kabupaten Kediri menentukan sasaran CSR untuk UMKM. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia berkisar 275 juta jiwa. Hampir 30 persen berada di usia produktif.
“Di Kabupaten Kediri sebanyak 30 persen berada di usia produktif. Hal ini menjadi persoalan serius ketika jumlah usia produktif tidak mendapat lapangan pekerjaan,” terang Mohamad Solikin
Covid-19 menjadi pembelajaran bagi para pelaku usaha, dan yang mampu bertahan adalah pelaku UMKM.“Kita berharap UMKM Kabupaten Kediri dapat tumbuh dan berkembang serta naik kelas. Persoalan UMKM adalah prioritas. Dengan adanya CSR ini, kami berharap ekonomi tumbuh dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Kediri”, harap Solikin.(*)