SURABAYAONLINE.CO. Ponorogo – Pelaku UMKM dengan modal kecil sering menjadi jeratan rentenir. Oleh karena itu, harus diberikan solusi. Bila tidak bisa membersihkan rentenir secara keseluruhan, paling tidak menghambat dan memperpendek langkah mereka.
Salah satu upayanya adalah mendirikan Bank Ziska. Bank ini merupakan bentuk kerja sama yang dibangun antara Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Wilayah Jatim dengan BMT Hasanah.
Melalui sinergi ini, proses pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis dana Ziska (zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya) bisa dilakukan. BankZiska saat ini berada di Jalan Raya Jabung, Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Mahli Zainuddin Tago mengapresiasi inovasi ini. Mahli mengatakan bahwa ini merupakan cara Muhammadiyah dalam berkhidmat pada negeri.
“Programnya selalu inovatif dan progresif. Salah satunya BankZiska ini. Ini bagian dari cara kita berkhidmat untuk negeri tercinta dan tentu saja bagian dari ibadah,” terang Mahli, Jumat (3/2).
Pengelolaan dana zakat yang dihimpun oleh Lazismu tidak boleh mengendap atau diberikan untuk kemanfaatan jangka pendek. Maka, BankZiska ini menjadi salah satu solusi dalam memberikan manfaat zakat yang berkelanjutan.
Inovasi bidang zakat diperlukan. Sebab, problematika yang dihadapi umat juga selalu dinamis. Diharapkan BankZiska ini juga menjaga masyarakat miskin dari jeratan rentenir. Sebagai kelompok rentan, masyarakat miskin perlu dibuatkan jaring pengaman.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Sulthon Amien mengajak kepada kawula muda untuk ikut memakmurkan BankZiska ini. Menurutnya, kebiasaan menghabiskan uang hanya untuk nongkrong di kafe-kafe bisa digunakan untuk membantu pedagang kecil dan UMKM yang bermodal kecil dan sering terjerat rentenir.(*)