SURABAYAONLINE.CO, Probolinggo – Produk UMKM sudah waktunya menjajaki pasar global begitu besar. Untuk menyongsong peluang itu, pelaku UMKM harus bersiap mengembangkan produknya.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kontribusi UMKM di Jatim terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 57,81 persen. Ini terbilang sangat tinggi.
Seiring dengan itu, peluang pemasaran produk UMKM ke pasar global juga terbuka lebar. Hal tersebut ditandai dengan adanya rencana bisnis trip yang dilakukan oleh pengusaha asal Riyadh ke Jatim.
“Di samping itu, pada Jumat (3/2) mendatang, akan ada peluncuran toko di Taman Seraya Malaysia. Dari luasan 5.400 meter persegi, 10 persennya untuk produk UMKM Jatim,” ungkap Khofifah saat menghadiri acara Refleksi 4 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Senin (30/1) malam.
Menurut Khofifah, pelaku UMKM, termasuk di Kota Probolinggo, harus bersiap meningkatkan produk dan kualitasnya. Sehingga bisa memenuhi berbagai pasar di dalam dan di luar negeri. Dia menyebut, kekuatan produk di Probolinggo adalah sektor bordir. Walhasil perlu penguatan dan pengembangan produk bagi UMKM sektor bordir.
“Misalnya, membuat desain panorama Gunung Bromo dalam bentuk bordir. Ini bisa jadi suvenir yang indah untuk para wisatawan dan dapat diekspor. Dua tahun belakangan, kami juga mengembangkan desa devisa. Termasuk menyiapkan desa bordir di Probolinggo menjadi desa devisa,” sebutnya.
Sementara, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menjelaskan, berbagai terobosan bagi pelaku UMKM telah dilakukan agar berdaya dan menggeliat. Antara lain, pendampingan pelaku UMKM mulai dari hulu hingga hilir.
Artinya, pemkot memberikan pendampingan mulai dari proses mencari bahan baku hingga pemasaran. Lalu, membina pelaku UMKM dalam hal kualitas, pengembangan, kemasan, sampai legalitas produk supaya bisa berdaya saing.(*)