SURABAYAONLINE.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan hunian tetap (Huntap) bagi para korban longsor yang melanda warga Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, 18 Oktober lalu. Huntap yang nama Kampung Indah Permai (KIP) ini berlokasi di Desa Sumurup, Kec. Bendungan, Kab. Trenggalek
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa berdirinya huntap milik masyarakat terdampak longsor ini merupakan sinergitas dan kolaborasi berbagai jajaran pemerintah.
“Ada daerah terdampak dan beresiko tinggi jika ditempati beresiko karena masih adan potensi tanah bergerak/longsor maupun banjir. Itu kejadian di sangat banyak daerah. Maka ada beberapa solusi yang bisa segera kita lakukan. Kebetulan saja Pak Bupati menyampaikan dan Pemprov di sini memiliki lahan maka bisa langsung digunakan untuk relokasi,” ungkapnya saat meresmikan Huntap KIP, Senin (23/1).
Total pembangunan 29 rumah hunian tetap (huntap) mencapai Rp 1,45 miliar dengan biaya pembangunan masing-masing huntap yakni Rp 50 juta. Saat ini, sebanyak 25 unit rumah telah didirikan di lahan relokasi. Sementara empat rumah dibangun di lahan milik sendiri.
Dana pembangunan bersumber dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Pemprov Jatim Tahun 2022.
Khofifah juga menyampaikan bahwa di depan lokasi huntap masih ada lahan yang bisa digunakan sebagai sarana penguatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Jadi berdasarkan diskusi ini akan digunakan sebagai kandang komunal atau kandang bersama baik bagi mereka yang ada di huntap KIP ini maupun masyarakat yang ada di Kampung Sumurup ini,” katanya.
Tidak sampai disitu saja, Gubernur Khofifah juga turut mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan melakukan mitigasi awal terhadap suatu bencana. Terlebih Jawa Timur masuk dalam kategori area Ring of Fire.
“Oleh karena itu semua harus dalam posisi mitigasi dan kewaspadaan secara bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian serta gerak cepat Gubernur Khofifah dalam memberikan solusi atas terjadinya bencana tanah gerak dan tanah longsor di Trenggalek.
“Alhamdulillah, insya allah hunian tetap sebanyak 25 unit dan 4 rumah di lahan milik pribadi warga terdampak sudah layak huni. Listrik, PDAM dan saluran limbah domestik sudah terpasang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Cak Ipin mengatakan bahwa masyarakat yang saat ini sudah mulai menempati huntap, menyampaikan rasa gembiranya.
“Karena mereka sudah punya rencana, apalagi yang dapat rumah di bawah. Karena bisa dijadikan lahar parkir dan tempat menyimpan gabah,” ucap Cak Ipin.
Diakhir, dirinya juga mengatakan bahwa masih ada tugas yang harus dilakukan oleh Pemkab Trenggalek. Yakni mencari lahan dan mendirikan huntap untuk sisa dari rumah warga terdampak yang masih belum direlokasi.
“Kami sedang upayakan untuk mencari lahan dengan sinergi bersama Baznas. Kemarin ada donasi senilai kurang lebih Rp891 juta itu nantinya sebagian akan kita belikan tanah. Tentunya tidak dengan mengurangi jumlah hutan di Trenggalek,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas gerak cepat Gubernur Khofifah. “Termasuk juga respon cepat saat kami mengajukan lahan relokasi dan Ibu langsung menghibahkan 4.500 m2. Ibu Gubernur juga tetap berkomitmen untuk merelokasi keseluruhan rumah terdampak yakni 50 rumah tangga dengan memberikan fasilitas pinjam pakai sebagai ekonomi pemberdayaan masyarakat sekitar,” katanya.
Salah seorang warga yang terdampak longsor dan tanah gerak, Wiwin (27) merasa sangat terbantu dengan adanya hunian tetap yang diresmikan hari ini. Wiwin yang tinggal bersama suami dan dua orang anaknya mengaku sempat tertekan dan kebingungan ketika bencana terjadi, terutama karena ia tidak tahu di mana tempat mengungsi yang aman.
“Rasanya tidak karu-karuan ketika ada bencana alam itu. Apalagi saya tidak tahu harus mengungsi ke mana. Tapi lalu ibu gubernur datang mengunjungi dan memberi tempat relokasi yang aman. Sekarang dengan adanya rumah ini kami juga bisa lebih tenang di sini bersama dua orang anak,” katanya.
Hal sama diucapkan Rizki yang berusia 15 tahun. Ia merasa lebih tenang dengan adanya hunian baru ini setelah bencana November lalu. Bersama ibu dan kakak perempuannya, ia mengatakan bahwa hidupnya sehari-hari akan kembali terasa aman berkat huntap ini.
Ditemui seusai acara, Warji (51) yang rumahnya dahulu terdampak longsor ringan mengucapkan rasa suka citanya.
“Alhamdulillah saya dapat rumah disini. Saya sangat merasa tenang dan nyaman. Semoga juga rumah ini tetap aman dan membawa rezeki bagi kami yang menghuninya,” pungkasnya.