SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Kepela Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Kalianget, Sumenep Usman Khalid mengimbau masyarakat untuk lebih berwaspada pada pergantian tahun.
Dia mengatakan, setiap perayaan malam tahun baru selalu hujan karena memang bertepatan dengan puncak musim hujan dan curah hujan yang tinggi.
Berdasarkan analisis kondisi iklim, wilayah Jawa Timur saat ini berada pada puncak musim penghujan dan kondisi dinamika atmosfer masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan kedepan.
Monsun Asia menunjukkan aktifitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir serta adanya seruakan dingin (Cold Surge) dengan disertai fenomena CENS (Cross Equatorial Northerly Surge atau arus lintas ekuatorial) yang mengindikasikan bahwa adanya aliran massa udara dingin dari utara yang masuk ke wilayah Indonesia melintasi ekuator yang dapat berdampak meningkatkan potensi curah hujan dan kecepatan angin di wilayah Barat Indonesia termasuk wilayah Jawa Timur.
“Dalam waktu sepekan atau hingga akhir Januari 2023 ini memang memasuki puncak musim penghujan. Dan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem,” katanya, Sabtu (31/12).
Kemudian, sambungnya, masih aktifnya La Nina dengan intensitas lemah, MJO (Madden-Julian Oscillation), gelombang ekuatorial Rossby, gelombang atmosfer Kelvin, pola konvergensi atau pertemuan massa udara, serta kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +1.0 s/d +2.5 oC, mengakibatkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan – awan Cumulonimbus yang semakin intens.
Untuk ketinggian gelombang di beberapa wilayah perairan Jawa Timur sudah masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi (2,5 – 6,0 m) dan perlu menjadi perhatian yaitu di wilayah Perairan Kalteng bagian Timur, Laut Jawa timur Masalembo, Laut Jawa utara Bawean, Perairan Utara Madura, Laut Jawa selatan Bawean, Perairan Kep. Sapudi, Perairan Tuban-Lamongan, Perairan Kep. Kangean, Laut Jawa barat Masalembo, Perairan selatan Jawa Timur, dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur.
Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti potensi genangan, banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es, puting beliung dan angin kencang. Selalu mengikuti perkembangan cuaca terkini berdasarkan pantauan citra radar cuaca (WOFI) BMKG. (Upek)


