SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mencatat sebanyak 181 kejadian bencana alam mengakibatkan kerusakan pada tahun 2021.
Rinciannya, angin puting beliung sebanyak 8, angin kencang disertai hujan deras 47, angin kencang 50, hujan deras 1 dan longsor 3 kali kejadian. Semuanya tersebar se-Kabupaten Sumenep.
“Kejadian itu mengakibatkan kerusakan bangunan dan lainnya. Untungnya, tidak ada korban jiwa,” terang Kalaksa BPBD Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi, Kamis (6/10).
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumenep agar terus menjaga kebesihan lingkungan pada musim penghujan ini.
Sebab, kata Wahyu, rawan terjadi tumpukan sampah sehingga dapat mengakibatkan luapan air ke jalan raya dan dinilai terjadi genangan.
Hal senada disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Kalianget mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peralihan awal musim penghujan tahun ini.
Awal musim penghujan tahun ini khususnya di Sumenep jatuh pada periode dasarian I hingga III Oktober 2022.
Diharapkan agar masyarakat khususnya wilayah Kepulauan untuk tidak memaksakan diri melakukan aktivitas melaut. Di musim peralihan musim ini rawan terjadinya awan kumulonimbus.
Kumulonibus merupakan jenis awan yang memiliki bentuk datar, seperti dinding yang sangat gelap, padat, tinggi, dan besar. (Upek)