SURABAYAONLINE.CO|BANGKALAN – Pengajuan pinjaman dana sebesar Rp.150 Miliar pada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, sampai saat ini masih belum ada kepastian, kapan akan cair.
Padahal, dari pinjaman dana tersebut Rp. 100 Miliar direncanakan akan digunakan untuk kebutuhan tahun ini, sementara Rp. 50 Miliarnya untuk tahun 2023 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangkalan, Eko Setiawan mengatakan, rencananya pinjaman dana tersebut akan diprioritaskan pada peningkatan infrastruktur di Kota Dzikir dan Sholawat.
Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu kepastian dari dana pinjaman tersebut. Dia mengaku sekarang masih dalam proses, namun dia masih belum mengetahui perkembangannya seperti apa.
“Sampai saat ini belum ada kepastian apakah disetujui permohonan peminjaman itu dan kapan akan dicairkan,” tutur Eko, usai hearing bersama Komisi C DPRD Bangkalan, Senin (3/10).
Eko merinci, ada beberapa kegiatan yang rencananya akan di cover melalui dana pinjaman tersebut, termasuk peningkatan jalan kabupaten dan peningkatan layanan kesehatan, serta pembangunan rumah sakit (RS) tipe D di Kecamatan Blega.
“Semoga saja bisa cair tahun ini, karena beberapa waktu yang lalu kami diminta untuk pemutakhiran data,” paparnya.
Sementra, Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Efendi, mengatakan, memang ada beberapa kegiatan yang menunggu kepastian dari dananpinjaman tersebut.
Dia menyebutkan, bahwa kurang lebihnya dana pinjaman itu kurang lebihnya Rp. 150 Miliar, yang akan di bagi terhadap beberapa kegiatan. Salah satunya peningkatan insfrastruktur jalan kabupaten.
“Kalau tidak salah pinjaman itu senilai Rp.150 miliar, Rp100 miliar tahun ini dan sisanya tahun depan dan sebagian besar dari dana itu memang untuk peningkatan infrastruktur, kalau gak salah Rp75 miliar untuk jalan kabupaten,” pungkasnya.