SURABAYAONLINE.CO – Bank Indonesia (BI) mengadakan East Java Economic Forum (EJAVEC) ke 8 yang dilangsungkan secara hybrid di kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dan platform Zoom Meeting dan YouTube Bank Indonesia Jawa Timur, Kamis (04/11).
EJAVEC 2021 menghadirkan narasumber Wakil Gubernur Jawa Timu, Emil Elestianto Dardak, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, dan Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gajah Mada sebagai Keynote Speaker, Dewan Pengawas Pengurus Pusat ISEI Raden Pardede, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Unair Dian Agustia, Keyua ISEI Cabang Surabaya Eko Purwanto dan Moderator dari Universutas Ciputra Surabaya Christina Whidya Utami.
Penyelenggaraan kegiatan EJAVEC 2021 ini menjadi suatu langkah konkret perwujudan komitmen Bank Indonesia bersama stakeholder untuk mengupas berbagai macam isu di Jawa Timur dalam bentuk riset yang diteliti secara seksama berdasarkan keilmuan dan data. Ini dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dalam perspektif mikro maupun makro yang natinya akan menghadirkan rekomendasi dan solusi yang solutif guna mengatasi kendala-kendala dan tantangan yang ada pada perekonomian di Jawa Timur.
“EJAVEC ini dapat menjaring potensi pemikiran dari insan muda, kalangan mahasiswa, kalangan umum, kalangan praktisi baik dari domestik maupun internasional dengan tujuan dapat menanamkan budaya pengambilan keputusan yang didasarkan pada sebuah aspek keilmuan dan riset yang dapat dipertanggungjawabkan keasliannya dan kredibilitasnya dapat membantu terbentuknya Jawa Timur sebagai smart provinsi”, kata Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hatono dalam sambutannya secara hybrid pada EJAVEC 2021 .
Budi Hanoto mengatakan, kemenangan bukanlah hal yang utama melainkan risetnya yang dibutuhkan dalam membantu memberikan kontribusi terbaik untuk Jawa Timur, bangsa, dan Negara Republik Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan EJAVEC ke 8 di tahun 2021 ini merupakan acara untuk menghasilkan produk riset yang sangat baik mengenai isu strategis dalam perekonomian nasional maupun spasial regional yang kemudian dapat digunakan untuk pemulihan ekonomi.
“Bank Indonesia melakukan rapat bersama dewan Gubernur untuk melihat bagaimana pemulihan ekonomi global. Dan terlihat bahwa ekonomi pada saat ini sudah lebih baik daripada 2020”, ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo saat menjadi Keynote speaker EJAVEC ke 8 di tahun 2021
Dody Budi Waluyo mengatakan. bahwa dari kenaikan ekonomi yang sudah mulai bertahap pulih, namun kesiapan sektor supply masih terganggu. Hal ini karena produksi yang terbatas tidak mampu memenuhi kebutuhan dari sisi permintaan yang meningkat, kemudian juga dan sisi delivery cost yang juga mengalami peningkatan.
“Mobilitas masyarakat Indonesia sekarang bergerak menuju kepada level naik, jika dibandingkan saat di bulan Februari. Nilai tukar rupiah kita sekarang ini performancenya relatif cukup baik kita rata-rata mengalami devisit 0,8%” tutur Dody.
Bank Indonesia bertugas untuk memastikan kondisi likuiditas di perekonomian agar selalu stabil dan nantinya dapat dijadikan jaminan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak saja bagi perekonomian tapi juga kebutuhan oleh otoritas khususnya dari visi pemerintah Indonesia. (Vega)