SURABAYAONLINE.CO – Ubinan merupakan cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi atau palawija melalui titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m² yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang.
Hasil ubinan inilah yang dijadikan dasar dalam penentuan produksi padi dalam 1 Ha. Tujuan dari pengambilan sampel ubinan ini adalah untuk mengetahui perkiraan produktivitas tanaman padi dalam luasan 1 Ha.
Pelaksanaan ubinan dipandu Ardansyah dari BPTP Jawa Timur dan Camat Babat. Lokasi titik ubinan yang pertama ada di Desa Truni Kecamatan, Desa Truni Terkenal dengan padinya yang bisa Tanam sepanjang tahun. Lokasi Desa Truni sangat strategis karena berada di bantaran sungai bengawan Solo. Dari hasil ubinan Pertama di kecamatan Babat diperoleh hasil 5,4 kilogram gabah kering panen (gkp) dari luasan petak ubinan 2,5 x 2,5 meter.
Bila dikonversi, maka diperoleh hasil produktivitas padi varietas Cilamaya Muncul di lahan tersebut adalah 8,64 kwintal/hektar. Sedangkan Untuk di Kecamatan Sekaran diperoleh hasil 5,01 Kilogram dengan Varietas padi Sertani 13. “Dari hasil ubinan ini, bila dikonversi, maka diperoleh hasil produktivitas padi varietas Cilamaya Muncul di lahan tersebut adalah 8,01 kwintal/hektar, diharapkan dengan adanya ubinan ini memberikan kemudahan petani dalam memprediksi hasil panennya” terang Ardansyah.