SURABAYAONLINE.CO – Fakultas S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Universitas Teknologi Nanyang menyampaikan belasungkawa setelah gugurnya seorang alumnus yang merupakan komandan kapal selam Indonesia KRI Nanggala 402 yang tenggelam.
Letkol TNI Heri Oktavian adalah seorang mahasiswa pascasarjana di RSIS tahun 2014 dan meraih gelar Master of Science in Strategic Studies, kata sekolah tersebut pada Senin 26 April 2021.
Dia telah menjadi komandan KRI Nanggala 402 sejak April tahun lalu. Kapal selam itu hilang saat mengikuti latihan torpedo di perairan utara Bali pada Rabu.
Semua 53 personel di dalamnya dipastikan gugur oleh militer Indonesia setelah kapal selam yang tenggelam itu ditemukan pada hari Minggu.
“Heri Oktavian selalu berbicara tentang pengabdiannya di Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut,” kata koordinator program magister Dr Bernard Loo, merujuk pada angkatan laut Indonesia.
“Dia adalah siswa yang populer dan kepribadian yang kuat di kelas yang terdiri dari 54 orang berkepribadian kuat lainnya,” kata Dr Loo dalam posting LinkedIn oleh RSIS.
Letkol Oktavian memiliki “dorongan yang tak terpadamkan untuk belajar”, kata Associate Professor Leonard Sebastian, koordinator program sekolah di Indonesia.
“Dia juga merupakan sosok yang menginspirasi bagi rekan-rekan pelautnya, mampu mendorong mereka untuk berjuang mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam studi dan karier mereka.
“Dia adalah pemimpin yang peduli, selalu mendukung orang-orang di bawah komandonya.”
Letkol Oktavian juga pernah belajar di Jerman, dan berasal dari keluarga polisi. Ayahnya adalah pensiunan komisaris polisi Imron Haki. Dia meninggalkan dua anak perempuan.(CNA)