SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, 27 Rajab 1442. H marilah kita jadikan media komunikasi dengan orang orang yang sudah meninggal dunia termasuk dengan almarhum Bapak Novi Sujatmiko bin Nasiruddin yang pada malam ini merupakan malam ke-7 dari wafatnya beliau.
Sudah cukup jelas dan tegas terutama untuk kalangan warga Nahdlatul Ulama bahwa Tahlil dan do’a masih bisa ditransfer kepada para orang orang yang sudah meninggal dunia, hal ini disampaikan oleh Kyai Izzul Muttaqin Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep.
Bertempat di kantor BPRS Ganding Sumenep Kyai Izzul menyampaikan perlunya mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, karena do’a hanya bisa di sampaikan oleh orang orang yang masih hidup.
Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW: Apabila Anak Adam sudah meninggal dunia maka putus seluruh amalnya kecuali tiga hal: Pertama, Sodaqah Jariyah, Kedua amal yang diterima dan ketiga anak yang Sholeh, yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Selanjutnya menurut beliau, barang siapa yang mendoakan baik pada orang lain maka Malaikat mendoakan baik pada orang yang berdo’a dan begitu juga sebaliknya.
Malam ke-7 Tahlil bersama dipimpin oleh Kyai Rahem Sihab, yang sekaligus memperingati malam Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW disampaikan oleh Kyai Izzul Muttaqin antara relevansi do’a dengan peristiwa Isra’Mi’raj, ditutup do’a oleh Kyai Washil Hasyim. (SA)