SURABAYAONLINE.CO, Sumenep- Dari hasil sidak lapangan yang dilakukan oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, kemarin Rabu 26 Januari 2021 ke pembangunan Pompa Air Tanpa Motor (PATM) di Desa Lebbeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, mendapati beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Ternyata setelah ke sana memang jebol, hancurlah, Rusaknya parah,” kata Sekertaris Komisi III DPRD Kabupaten Sumenep M Ramzi saat ditemui di kantornya. Rabu 27/01/2021
Dugaan sementara kerusakan dari proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 4,8 miliar ini, karena faktor alam dimana intensitas hujan dalam beberapa bulan terakhir cukup tinggi yang membuat debit air sungai di lokasi bangunan meningkat dan membuat arus sungai deras. Sedangkan bangunan PATM sendiri berada tepat di jalur air. “Karena faktor banjir yang paling dominan, selain mungkin ada sedikit kesalahan teknis dan membuat tembok penahan airnya jebol,” jelas M. Ramzi
Akibatnya, Kata Ramzi proyek yang belum genap tigal bulan sejak diresmikan oleh Bupati Sumenep KH Busyro Karim ini, belum dapat difungsikan dan tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan ketersediaan air.
Kendati demikian kata dia, pihak Dinas PU Sumber Daya Air berjanji kepada Komisi III akan melakukan kordinasi dengan pelaksana untuk memperbaiki secepat mungkin atas kerusakan yang terjadi. Karena hingga kini proyek PATM ini masih dalam masa waktu perawatan dan belum diserahterimakan oleh pelaksan ke Pemerintah Kabupaten Sumenep. Jadi, bangunan PATM masih dalam tanggung jawab pelaksana proyek untuk melakukan perbaikan
“Jawaban Dinas masih akan diperbaiki, dan Dinas punyak keyakinan pasti bisa digunakan, ya kita tunggu,” katanya
Selanjutnya, Komisi III DPRD Sumenep akan melakukan akan melakukan rapat kerja bersama dengan Dinas PU SDA, pelaksana proyek dan konsultan perencanaan, yang direncanakan pada Jum’at 29 Januari 2021 mendatang untuk dapat menyimpulkan penyebab utama kerusakan dan masa depan bangunan PATM tersebut.
“Nanti semua akan dipertanyakan pada rapat kedua. Pelaksana proyek, konsultan perencanaan nanti kita undang semua, ” tandasnya. (Thofu)