SURABAYAONLINE.CO-Surabaya North Quay, lokasi wisata ini terletak di gedung terminal pelabuhan tanjung perak, tepatnya di Perak Utara, Pabean Cantian, Surabaya. Tempat wisata ini dikelola oleh PT Pelindo III (Persero). Awalnya hanya berfungsi sebagai lokasi bersandar kapal pesiar internasional.
Tetapi karena pemandangannya yang indah sekaligus dramatis, gagasan untuk membuat tempat wisata baru bagi warga Surabaya pun muncul.
Surabaya North Quay kini menjadi spot nongkrong anak muda dan keluarga di Surabaya. Ngobrol sambil menikmati semburat jingga sunset di sini memang pas. Ada juga bantal-bantal yang bisa dimanfaatkan untuk duduk lesehan sambil menikmati semilir angin sore atau malam.
Tempat ini buka mulai pukul 10:00 dan tutup pukul 22:00 WIB. Pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp 10 ribu. Tiket tersebut dapat ditukarkan dengan kuliner yang ada di tenan foodcourt Surabaya North Quay.
Surabaya North Quay adalah bagian dari terminal bagi kapal pesiar mewah dari berbagai dunia yang bersandar ke Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Secara berkala, terdapat kapal pesiar yang bersandar di Surabaya North Quay dan pengunjung bisa mengabadikan momen dengan latar belakang kapal pesiar tersebut. Lantai dua dan tiga gedung inilah yang menjadi destinasi wisata untuk para penduduk Surabaya.
Surabaya North Quay menyuguhkan pemandangan yang luar biasa, dari area rooftop-nya terdapat serambi luar di lantai tiga. Kamu bisa melihat ke arah lautan lepas dengan kapal-kapal yang sedang berlalu lalang serta Jembatan Suramadu dan Monumen Jaleveva Jayamahe.
Satu spot favorit dari Surabaya North Quay adalah di landmark tulisan Surabaya North Quay dengan latar kapal-kapal yang sedang bersandar ke pelabuhan. Untuk area rooftop, interior yang di desain dengan menggunakan rumput sintetis hijau, payung parasol, bean bag warna warni, dan kursi kayu, juga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi foto yang menawan. Suasana akan makin maxi saat malam menjelang. Saat lampu-lampu cantik di pelabuhan dinyalakan, tentu menambah kesan romantis dan cantik pada foto yang diambil.(*)
Laporan Rangga Bimantara Putra, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universtas Trunojoyo Madura