SURABAYAONLINE.CO, Sumenep- Berdasarkan hasi test swab pada hari minggu tanggal 13 Desember 2020, Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, KH Busyro Karim positif terpapar Covid-19 dengan gejala awal batuk pilek dan demam.
Informasi mengenai terpapar nya Bupati Sumenep tersebut, diumumkan langsng lewat laman resmi media sosial IG (Instagram), Satgas Covid-19 (Satuan gugus tugas) dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sumenep pada tanggal 16 Desember 2020 Kemaren. Dalam rilisnya itu menyatakan bahwa, Bupati Sumenep sudah dirujuk ke RS Husada Utama Surabaya pada senin tanggal 14 Desember 2020, untuk dilakukan perawatan dan isolasi
“Beliau dirujuk RS Husada Utama Surabaya, pada tanggal 14 Desember 2020 untuk menjalani perawatan dan isolasi,” demikian salah satu penggalan kutipan dalam rilis di laman resmi IG @kominfosumenep, sebagai laman resmi satgas Covid-19 Sumenep. 16/12/2020
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan informasi Kabupaten Sumenep, yang juha sebagai juru bicara Satgas Covid-19 Ferdiansyah Tetrajaya, membenarkan rilis mengenai positi terpapar Covid -19 nya Bupati Sumenep KH Busyro Karim. Namun ia menolak memberikan komentar lebih lanjut. Ia beralasan karena sudah membuat rilis pada rabu malam tanggal 16/Desember/2020, di resmi Satgas Covid-19 @kominfosumenep.
“Kan sudah saya rilis tadi malam. Sudah ! kalau sudah di rilis saya tidak akan memberikan informasi. Baya ya ?,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Kamis (17/12).
Selain KH Busyro Karim, anak dan istrinya juga ikut positif terpapar Covid-19. Hal itu diumumkan langsung oleh kedua orang keluar dekat Bupati itu dalam lama media sosial IG masing-masing
Dalam aku pribadinya @dr.virzannidabusyro, pada Rabu (16/12/2020) malam. Putri Bupati itu menulis caption “Hello everyone.. saya dr.Virzannida, and yes iam confirm covid tonight. Km perlu tahu, covid adalah virus 🦠 – bukan aib. Jd stay smart and tetep pakai protokol kesehatan ketat yah,” tulis Virza dalam akun nya tersebut.
Putri Bupati A. Busyro Karim ini mengatakan, dirinya mengumumkan status postif terpapar Covid-19, merupakan kesadaran sendiri demi memberi edukasi kepada khalayak, utamanya masyarakat Kabupaten Sumenep, perihal bahaya Covid-19 yang bisa menularkan kepada siapa saja.
“Saya saja yg ketat bisa kena, apalagi yg abai..saya mengabarkan ini dengan kesadaran penuh sebagai bentuk edukasi karena bisa jd kalian yang baik baik saja adalah OTG (orang tanpa gejala) yg bisa menularkan pada orang disekitar kalian,” terangnya.
Meski saat ini dirinya mengaku baik-baik saja. Namun putri pertama Bupati itu mengingatkan agar masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan, seperti disiplin memakai masker.
“Kebetulan cuma bergejala karena disambi dengan mual muntah karena ada si janin dalam perut, Jd keep your mask! Pakai masker kalian yah.. and thanks for your pray,kindness and virtual hug, maaf gak bs balas satu satu.. yuma baik baik saja dan stabil, sampai jumpa setelah masa isolasi,” tutupnya dalam caption akun pribadinya
Tak berselang lama, Istri Bupati Nurfitriana juga memberikan kabar yang sama. Bahwa dirinya dan suaminya juga dinyatakan positif corona sejak Senin, 14 Desember kemarin.
“Alhamdullilah , dengan ini kami sampaikan bahwa sejak Senin 14 des 2020. Ibu dan Buya @a.busyrokarim menjalani isolasi di RSHU krn terconfirmasi terkena covid 19. Dengan gejala ringan. Untuk itu kami tetap menghimbau masyarakat untuk terus ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Mohon doanya agar segera diberi kesehatan kembali,” tulis istri Bupati Busyro.
Status yang diposting sekitar pukul 21.00 WIB itu pun ramai menjadi perbincangan bahkan tak sedikit dikomentari netizen. Mayoritas mereka memberi semangat dan mendoakan kesembuhan anggota keluarga orang nomor satu di Sumenep itu.
Padahal, pada 9 Desember 8 hari yang lalu, Bupati Sumenep menyalurkan hak suaranya pada Pilbup Sumenep 2020 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 7 Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep.
Bahkan tak jauh dari itu, pada tanggal 28 November Bupati juga melangsung resepsi pernikahan anaknya Izzy. Tentunya resepsi ini dihadiri sanak keluarga, Forkopimda dan juga orang banyak.
Ini tentunya harus menjadi catatan bagi Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep untuk kemudian melakukan tracing terhadap orang terdekat Bupati dan terhadap orang yang pernah berkontak. Agar tidak menjadi klaster baru dalam kasus Covid-19 di Sumenep.
Tujuannya adalah untuk menghentikan penularan virus dengan mengurangi jumlah orang pembawa virus yang berkegiatan. (Thofu)