SURABAYAONLINE.CO, Sumenep-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dalam sosialisasi peraturan menteri desa nomer 13 tahun 2020 tentang prioritas pembangunan dana desa tahun 2021 dan konsultasi publik RPP tentang Bumdes dan Bumdesma di Kabupaten Sumenep, yang diselenggarakan di pendopo setempat. Sabtu 28/11/2020
Dalam sambutannya Abdul Halim Iskandar mengatakan, perencanaan pembangunan desa harus berbasis kepada akar budaya masyarakat setempat. Ia kemudian mengingatkan dan mengajak kepada seluruh Kepala Desa, BPD, dan Perangkat Desa untuk senantiasa menjadikan budaya sebagai modal atau pijakan perencanaan pembangunan di desa.
“Nah itulah makanya saya mengajak kepada seluruh kepala desa, BPD, perangkat desa, pegiat desa untuk senantiasa merencanakan pembangunan berbasis adat budaya setempat,” katanya
Abudul Halim juga menilai untuk perencanaan pembangunan berbasis budaya, Kabupaten Sumenep memiliki modal yang kuat karena Sumenep memilki akar sejarah yang kuat didalam membangun peradaraban dengan keragaman budaya dan adat istiadat sejak dahulu.
Maka dari itu menurutnya modal besar yang dimiliki Sumenep itu perlu dipertahankan dan kalau bisa harus di kembangkan. Ia juga berharap kebudayaan Sumenep harus menjadi wajah peradaban Madura
“Hukumnya wajib buat Sumenep karena, itu tadi Sumenep memiliki akar budaya yang luar biasa untuk terus dipertahankan kalau bisa dikembangkan,” harapnya
Selain itu ia juga menyampaikan misinya datang sendiri secara langsung untuk melakukan sosialisasi Permen PDT nomer 13 tahun 2020 tersebut. Ia mengaku hal itu dilakukan untuk memastikan kesamaan cara pandang pembangunan desa kedepan. Agar penggunaan DD untuk pembangunan ini bisa lebih tepat.
“Supaya kita memiliki kesamaan pemahaman dengan demikian kita bisa tepat di dalam penggunaan dana desa baik yang bersumber APBN maupun APBD dan sumber-sumber pendanaan lain nya di desa bauk yang dari Add ataupun dari pendapatan asli desa,” jelasnya
Karena menurutnya ketepatan penggunanaan Dana Desa (DD) kedepan akan menjadikan setiap desa di Indonesia akan jadi lebih mandiri, dan tidak ada lagi ada pembatasan antara DD dan pendapatan asli desa. Sehingga kedepan segala bentuk problem bisa diselesaikan di tingakatan desa.
“Sehingga nantinya tidak ada lagi pembatasan-pembatasan antara dana desa dan pendapatan asli daerah semuanya bisa di pakek bersama-sama simultan, ketika kemandirian desa sudah terwujud dan nantinya segala masalah bisa diselesaikan di tingkat desa,” tandasnya
Sementara itu Sekertaris Daerah Kabupaten Sumenep Edy Rasiyadi menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Menteri PDT atas kunjungan nya ke Kabupaten Sumenep. Ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Sumenep merupakan jantung dari Pulau Madura. Makanya menurut ia berkunjung ke Madura tanpa ke singgah di Sumenep akan kurang sempurna.
“Jika bpak ibu ke madura kalau tidak ke Sumenep rasanya kurang sempurna, sebab Sumenep adalah jiwa nya madura, makanya brending Sumenep the Soul of Madura,” Katanya
Lebih lanjut Edy Rasiyadi juga mengatakan kalau Kabupaten Sumenep memiliki modal sosial yang kuat untuk mempercepat akselarasi pembangunan, yang berjalan searah dengan pembangunan Nasional. Itu terlihat menurut Edy dari rendahnya konflik sosial dan sampai sekarang masih aman dan tentram.
“Dari dulu sampai saat ini Sumenep selalu tenang,aman dan damai, di Dumenep konflik sosial sangatlah minim bahkan jarang terjadi, tentu hal ini menjadi modal utama pembangunan yang sedang dilakukan,” tambahnya. (Thofu)