SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Gresik hingga kini tercatat ada 36.390 orang. Sebaliknya, serapan tenaga kerja di Gresik cukup tinggi.
Pada 2017, terdapat 632.529 orang yang bekerja dari total angkatan kerja 662.618 orang. Tahun 2018, ada 625.842 orang dari total angkatan kerja 664.523 orang.
Tahun 2019 tercatat 620.883 orang dari total angkatan kerja 657.273 orang dengan angka pengangguran terbuka 36.390 orang.
Untuk mengurangi pengangguran, Cawabup dr Asluchul Alif memastikan beberapa langkah strategis yang akan dilakukan Qosim-Alif seperti mendorong investasi dan ekspor.
“Kami akan memperbanyak program padat karya dengan tawaran kemudahan perizinan, sarana infrastruktur yang memadai serta tenaga siap kerja,” kata dokter Alif.
Menurut Alif, pihaknya akan meningkatkan keahlian tenaga melalui penyediaan pelatihan kerja, atau pendidikan khusus agar dapat segera diterima di lapangan kerja.
Yang menjadi prioritas adalah, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi, sehingga melahirkan sertifikasi kompetensi pekerja.
Langkah lainnya adalah, menciptakan entrepreneurship kalangan milenial yang digarap relawan Qosim-Alif “Rumah Kita”.
Co-Founder Rumah Kita, Asropin Gunawan mengajak milenial bersama Qosim-Alif membuka peluang usaha kreatif melalui UMKM Bangkit.
“Selama ini yang menjadi kendala pelaku usaha ekonomi kreatif adalah pemasaran. Akhirnya kami mendapatkan solusi, setelah mencermati visi misinya QA,” ungkap Asropin melalui rilis yang diterima SurabayaOnline. (san)