SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik mendesak Bupati Sambari Halim Radianto bisa membukukan kekuatan APBD 2021 sebesar Rp 4,04 triliun.
Hal ini agar kekuatan keuangan tercapai dengan maksimal, serta sesuai dengan ketetapan review peraturan daerah (perda) RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2016-2021,
Ketua DPRD Gresik, Moch. Abdul Qodir, didampingi Wakil Ketua Ahmad Nurhamim dan Mujid Riduan mengatakan pada pembahasan KUA PPAS APBD 2021 pihaknya mendesak pemkab agar bisa membukukan APBD Gresik 2021 tembus di angka Rp 4,2 triliun sehingga melampaui target Perda RPJMD 2016-2021.
Menurut Qodir, menjawab itu Bupati Sambari lalu menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang menghasilkan keputusan bahwa APBD Gresik per 17 Februari 2021, tembus di angka minimal Rp 7 triliun.
Namun, dalam pembahasan raperda hingga pengesahan Perda RPJMD 2016-2021, kekuatan APBD Gresik hingga 2021 disepakati Rp 6,7 triliun.
Ditegaskan Qodir, pihaknya optimis APBD 2021 bisa tembus Rp 6,7 triliun berkat adanya Pelabuhan Internasional Java Integrated Industrial and Ports Esatate (JIIPE) di Kecamatan Manyar.
“Adanya dua aktivitas ekonomi besar di sana, seharusnya bisa menyumbangkan PAD dari sektor BPHTB, PBB dan sektor pendapatan lain sangat besar, namun faktanya ternyata tidak terealisasi,” ujar politikus PKB ini.
Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim menambahkan, sebelum Perda RPJMD 2016-2021 disahkan, dirinya memaksa agar angka APBD Gresik di 2021 bisa tembus Rp 8 triliun.
“Saya yang meminta agar RPJMD hingga 2021 angka APBD-nya bisa tembus Rp 8 triliun, dengan memaksimalkan semua potensi daerah termasuk JIIPE,” kata Ketua DPD Golkar Gresik ini.
Anha, panggilan akrab politikus yang dikenal kalem ini, menyatakan DPRD optimis target APBD Gresik hingga 2021 tembus Rp 4,2 triliun.
“Karena RPJMD 2016-2021 sudah di-review, mau tak mau harus dipenuhi Rp 4, 2 triliun,” terangnya.
“Indikator ekonomi makro Gresik posisinya di atas Jatim. Makanya, dalam rencana kerja perangkat daerah (RKPD) masing-masing OPD optimis target APBD 2021 Rp 4,2 triliun bisa terpenuhi,” sambung pria yang juga Ketua DPD Golkar Gresik tersebut.
Sebetulnya, tambah Anha, banyak potensi pendapatan daerah (PD) dari pemerintah pusat yang bisa masuk ke Gresik dan menjadi PD. Namun ternyata selama ini halnitu belum dimasukkan dalam postur APBD Gresik.
Ia mencontohkan, dalam tugas bantuan Komisi VII DPR RI yang membidangi SDM. Di Kabupaten Gresik ada bangunan listrik tenaga surya sebanyak 500 unit bantuan pemerintah pusat. Per unit nilanya Rp 25 juta, namun tidak dimasukkan di PD.
“Kalau semua bantuan dana pembangunan dari pusat terdata dengan baik dan masuk dalam postur APBD kita, maka target APBD Gresik mudah dipenuhi. Namun, fakta terjadi selama ini tak seperti itu,” ungkapnya.
Wakil Ketua DPRD Gresik lainnya, Mujid Riduan menambahkan, Perda RPJMD 2016-2021 hasil review mengalami penurunan sekira Rp 3 triliun dari patokan awal dikisaran Rp 7 triliun.
Mujid mengungkapkan, rincian kekuatan APBD Gresik mulai tahun 2016-2021 berdasarkan Perda RPJMD 2016-2021 hasil review terhitung mulai tahun 2018.
APBD Gresik 2018 dipatok Rp 3.028.380.629.522,00, setahun kemudian naik Rp 3.321.520.324.963,20.
Selanjutnya, tahun 2020 naik Rp 3.662.905.955.438,78, dan tahun 2021 naik lagi menjadi 4.044.990.150,73.
“Jadi, ada penurunan sekitar Rp 3 triliun kekuatan APBD kita hingga 2021 yang tertuang dalam Perda RPJMD 2016-2021 hasil review,” pungkas Ketua DPC PDIP Gresik. (adv/san).