Suatu hari pada bulan April tahun 1978, Greg Bowen, seorang prajurit Amerika yang ditempatkan di Korea, dan pacarnya yang berasal dari Korea sedang berjalan di sekitar resort sungai Hantan di Jeongokri, Provinsi Gyeonggi.
Saat itu dia memperhatikan sebuah batu yang berbentuk unik dan menemukan beberapa batu lainnya di dekat situ. Dia lalu menghubungi seorang arkeolog tentang penemuannya tersebut. Keempat batu yang ditemukan tersebut ternyata kapak genggam Acheulean dari Zaman Batu Tua. Itu adalah penemuan yang mengubah sejarah.
Zaman Batu Tua Dianggap Tak Pernah Ada di Asia Timur
Kapak Genggam © kbs.co.kr
Kapak genggam Acheulean diambil dari Saint-Acheul di Perancis di mana banyak kapak genggam Paleolitikum yang ditemukan. Bentuknya simestris dengan ujung yang tajam. Kapak ini dianggap telah digunakan untuk berbagai keperluan seperti berburu, mengumpulkan dan menyiapkan makanan.Berdasarkan teori arkeolog terkenal Amerika, Hallam Movius, para sejarawan pada saat itu percaya bahwa Asia Timur tidak memiliki Zaman Batu Tua dikarenakan kapak tangan Acheulean tidak pernah ditemukan di wilayah ini.
Seperti yang dilansir dari prkorea.com, dibandingkan dengan penemuan banyak kapak genggam Acheulean di Eropa dan Afrika, membuat Asia Timur tidak memiliki sejarah soal ini, serta mengurangi sejarah dan budaya Asia Timur. Penemuan Bowen di Korea pun pada akhirnya membantah teori Movius. Sejak itu, banyak kapak tangan telah ditemukan di seluruh Korea, terutama di sekitar Jeongokri dan China, yang menulis ulang sejarah Zaman Batu Tua.(KBS)