SURABAYAONLINE.CO, LAMONGAN – Jiwa wiraswasta pada masyarakat Indonesia masih cukup rendah, mereka masih menggantungkan diri untuk mencari kerja, dan meminta pekerjaan sebagai pegawai negeri maupun swasta.
“Jiwa wiraswasta masyarakat Indonesia masih rendah, masih kalah dengan orang-orang China. Mahasiwa jangan menuhankan ijazah. Oleh karena itu mulai dari sekarang harus diasah untuk berwirausaha,” ujar Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional RI Sutrisno Bachir, saat acara Dialog Ekonomi Ummat di Lamongan Sport Center, Jumat (15/3).
Sutrisno Bachir mengungkapkan, yang bisa merubah mindset tersebut adalah masyarakat sendiri. Dia juga menjelaskan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun peradaban yang maju, agar Indonesia tidak kalah saing dengan Negara lain. Pertama, masyarakatnya harus mempunyai nilai religi atau percaya kepada Tuhan. Kedua, yang saat ini masih rendah, adalah jiwa kewirausahaan. Dan yang ketiga adalah jiwa profesionalisme.
“Keempat harus menguasai ilmu pengatahuan dan teknologi, dan yang kelima adalah menguasai pasar dunia,” jelas Sutrisno Bachir.
Untukdi Lamongan, Sutrisno Bachir percaya suatu saat akan menjadi masyarakat yang maju. Hal tersebut menurut dia dilihat dari banyaknya masyarakat Lamongan yang merantau ke luar daerah untuk berjualan.
“Di Jakarta saya selalu menemui penjual soto Lamongan dan Penyet Lele Lamongan. Artinya masyarakat Lamongan mempunyai jiwa wiraswasta. Tinggal ditingkatkan lagi, dan ditularkan kepada yang lain jiwa wiraswasta tersebut,” kata mantan politikus ini.
Sementara Bupati Fadeli mengungkapkan perlunya sumber daya manusia yang mumpuni, untuk mengolah sumber daya alam Lamongan yang sangat tinggi. Dia menyebutkan bagaimana Kabupaten Lamongan, saat ini mampu menjadi produsen ikan dan padi terbesar se Jawa Timur.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia Lamongan juga sudah masuk menengah ke atas di atas rata-rata Jawa Timur yakni 71,11. Kemudian pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 yang mencapai 5,6 persen juga di atas rata-rata Propinsi Jawa Timur dan Nasional.
“Oleh karena itu melalui sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di Lamongan, saya menitipkan generasi muda Lamongan untuk dikembangkan jiwa wiraswastanya,” katanya. (san)