SURABAYAONLINE.CO – Wakil Bupati Sidoarjo, Hj Mimik Idayana, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek pembangunan SMPN 2 Prambon, Senin (15/12/2025). Dalam sidak Wabup Mimik menemukan sejumlah kekurangan pada pelaksanaan proyek yang dinilai tidak memenuhi standar kualitas dan keselamatan kerja.
Wabup Mimik menyoroti progres proyek yang masih berantakan serta nilai kualitas bangunan proyek yang di bawah standar. Wabup Mimik menegaskan bahwa proyek pembangunan sekolah harus menjunjung tinggi mutu, karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan para siswa di masa depan. “Ini proyek fasilitas pendidikan, jadi tidak boleh asal-asalan. Saya minta segera diperbaiki dan diawasi ketat. Jangan sampai kualitas dikorbankan,” tegas Wabup Mimik.
Wabup Mimik ,setelah menerima komplain dari pihak Dikbud, sekolah serta Heri Handoko, Kades Kajartrengguli Prambon bahwa penggarap pembangunan SMPN 2 Prambon mulai tahap pertama hingga ketiga ini dikerjakan oleh satu kontraktor dan hasilnya bangunan baru berumur dua tahun sudah pada rusak, seperti plafon banyak yang retak, tembok juga pada ambrol.
Wabup Mimik menegaskan, Pemkab Sidoarjo tidak akan menoleransi praktik pekerjaan proyek yang asal-asalan dan pengabaian mutu pekerjaan. Semua pihak diminta memastikan pembangunan berjalan tepat mutu, tepat waktu. “Pihak pelaksana proyek janji selesai Senin (22/12/2025) , namun saya tidak yakin karena kondisinya kayak gini, dan kualitasnya sekitar 80 persen,” tegas Wabup Mimik.
Wabup Mimik meminta pengawas proyek SMPN 2 Prambon di depan Kadis meminta tidak main-main menggarap proyek yang menggunakan uang rakyat, apalagi ini untuk sekolah. “Saya tidak ingin anak sekolah jadi korban karena bangunan pendidikan digarap asal jadi dan mengabaikan kualitas proyek sesuai spek yang ada,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, mengungkapkan bahwa sejak awal proses lelang pihaknya sudah menolak kontraktor yang saat ini mengerjakan proyek tersebut. “Di awal lelang kami sebenarnya sudah menolak kontraktor ini. Tapi dia tetap bisa masuk karena meminjam nama PT milik orang lain, padahal orang yang mengerjakannya tetap sama,” jelas Tirto Adi.
Kades Kajartrengguli Heri Handoko menambahkan bahwa pihaknya sangat kesal dengan pelaksana proyek SMPN 2 Prambon yang meremehkan kualitas proyek serta tak komitmen dengan janji memperbaiki jalan depan sekolah. (Rin)


