Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Rumah tangga Nabawi yang dibangun oleh Nabi Saw di Madinah, adalah sebelum hijrah.
Nabi Saw menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun, sedangkan Khadijah sendiri berumur 40 tahun.
Khadijah adalah wanita pertama yang dinikahi Nabi Saw. Selama membina rumah tangga dengan Khadijah, beliau tidak menikah dengan wanita lain.
Dari pernikahan dengan Khadijah ini, lahirlah putra dan putri Nabi Saw. Sayangnya tak seorangpun dari putra beliau yang hidup, mereka meninggal di usia dini.
Adapun putri putri Nabi Saw yang lahir dari rahim Khadijah adalah: Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum dan Fatimah.
Zainab adalah putri sulung Nabi Saw dinikahi anak bibinya, yaitu: Abu Al-Ash bin Rabi’ yang berbeda agama sebelum Islam turun. Pada awalnya pernikahan mereka bahagia.
Saat Rasulullah Saw dan umat Muslim hijrah ke Madinah, Zainab tetap tinggal di Mekkah karena suaminya menolak Islam.
Dalam perjalanan hijrah menyusul Rasulullah Saw, dan berpisah dengan suaminya; Zainab ditengah jalan dihadang oleh kaum kafir Quraisy. Akibat insiden itu, Zainab terjatuh dari untanya dan mengalami pendarahan yang berakibat luka yang serius dan keguguran.
Setelah 6 tahun berpisah, Abu al-Ash akhirnya menyusul ke Madinah, mereka bersatu menjalani kehidupan rumah tangga dalam agama yang sama, Islam.
Tak lama setelah bersatu, Zainab meninggal dunia akibat luka luka yang dideritanya sejak insiden saat hijrah.
Adik adik Zainab, yakni Ruqayyah dan Ummu Kulsum.
Keduanya menikah dengan putra Abu Lahab, tetapi kemudian bercerai karena permusuhan keluarga mereka terhadap Islam.
Ruqayyah adalah putri kedua Nabi Saw, setelah Ruqayyah bercerai dengan Utbah bin Abu Lahab, ia dinikahi oleh Utsman bin Affan. Ia meninggal dunia di usia 22 tahun di Madinah, bertepatan dengan hari terjadinya perang Badar.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang putra yang diberi nama, Abdullah. Namun kebahagiaan ini tidak berlangsung lama, Abdullah meninggal dunia saat masih kecil, karena sakit.
Ruqayyah kemudian jatuh sakit karena kesedihan yang mendalam, dan akhirnya meninggal dunia pada tahun 2 Hijriah, bertepatan dengan berakhirnya perang Badar.
Setelah Ruqayyah wafat, Utsman kemudian menikahi Ummu Kulsum, sehingga Utsman dijuluki Dzur Nurain (Pemilik dua cahaya) karena menikahi dua putri Rasulullah Saw.
Enam tahun berlalu, ikatan kasih itu harus kembali terurai. Ummu Kulsum kembali ke hadapan Rabb-nya pada tahun kesembilan setelah Hijriyah, tanpa meninggalkan seorangpun keturunan bagi suaminya.
Putri bungsu Rasulullah Saw, yakni Fatimah. Amat dicintai oleh Nabi Saw. Ia lahir sekitar lima tahun sebelum kenabian.
Fatimah dikenal sebagai sosok yang mulia, memiliki akhlak terpuji dan menjadi sosok wanita karena kesabaran dan kesetiaannya.
Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan menjadi ibu dari cucu cucu Nabi Muhammad Saw, yakni : Hasan, Husein. Serta dua putri lainnya Zainab dan Ummu Kulsum.
Keturunan dari garis Fatimah yang menjadi satu-satunya yang bertahan hingga sekarang.
Fatimah wafat sekitar enam bulan setelah wafatnya Nabi Saw, pada usia 29 tahun.
Banyak pujian untuk putri kesayangan Nabi Saw ini, dibeberapa hadits Bukhari dan Muslim; kita menemukan Nabi Saw bersabda:” Fatimah adalah bagian dari diriku, barangsiapa yang menyakitinya maka ia telah menyakitiku.”


