SURABAYAONLINE.CO, Bangkalan – Keberadaan tenaga dokter puskesmas di Bangkalan jauh dari ideal. Dari 22 puskesmas jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, hanya terisi 52 dokter.
Dari jumlah tersebut, 28 orang berstatus PNS (pegawai negeri sipil), 13 orang berstatus pegawai tidak tetap (PTT) dan 11 orang berstatus sukwan (suka relawan).
“Dari jumlah itu disebar di seluruh Puskesmas, dari masing-masing puskesmas ada yang 1 dan 2 sampai 3 orang dokter,” kata Kepala Seksi Sumer Daya Manusia Kesehatan (Kasi SDMK) Dinkes Bangkalan, Yunita Eka Murti, saat di konfirmasi, Selasa (27/9/2022).
Yunita menyebutkan, bahwa jumlah dokter yang berstatus PNS yang bertugas di setiap puskesmas belum sampai tiga orang. Padahal, dalam janji politik Bupati Bangkalan, setiap puskesmas diupayakan terisi tiga orang dokter.
Menurutnya, salah satu upaya untuk peningkatan layanan kesehatan masih perlu tambahan dokter. Sebab, jika mengacu pada keinginan bupati Bangkalan, setiap puskesmas minimal tiga orang tenaga dokter.
Selain itu Yunita menjelaskan, berdasarkan standar kesehatan masyarakat (SKM), setiap puskesmas harus memiliki minimal dua orang dokter yang bertugas. “Kalau berdasarkan SKM, jumlah dua orang dokter ini sudah dikatakan ideal,” kata Yunita.
Akan tetapi, jika mengacu pada keinginan Bangkalan, harus ada tiga orang dokter, sesuai dengan janji politiknya. “Semoga saja nanti ada tambahan di rekrutmen CPNS dan PPPK tahun ini,” harapnya.
Terhitung, sejak tahun 2018 lalu, tepatnya tanggal 24 September 2018, R. Abdul Latif Amin Imron dan Drs. Muhni resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan. Tepat hari Sabtu kemarin 24 September 2022 Ra Latif – Muhni genap menjabat selama empat tahun.
Namun, empat tahun sudah berlalu janji politiknya terkait SDM kesehatan masih belum terpenuhi, terbukti 22 Puskesmas di Bangkalan, ada yang belum memiliki dokter yang berstatus ASN. Salah satunya di Puskesmas Konang.
Beruntungnya, meskipun sedikit dokter ASN, sampai saat ini masih terbantukan dari tenaga dokter PTT dan dokter sukwan. “Jadi, kalau dikatakan kurang ya tidak juga, karena ada juga dokter PTT dan sukwan. Mereka cukup membantu di tengah kekurangan dokter ASN,” tutupnya. (imam)


