SURABAYAONLINE.CO|Sumenep – Masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur resah dengan adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Seperti yang dirasakan warga Desa Matanair, Kecamatan Rubaru Khairu Umam. Ia mengatakan bahwa ada hewan ternak di wilayahnya diduga terjangkit PMK.
“Tadi pagi sapi tetangga saya tiba-tiba sakit. Ini diduga terjangkit PMK,” kata Umam sapaan akrabnya kepada Surabayaonline.co, Rabu (8/6)
Meski dirinya belum mengetahui lebih jauh gejala PMK, ia mengaku sangat kwatir dan resah. Sebab, selama ini di wilayahnya itu belum ada hewan ternak sakit secara tiba-tiba.
“Saya kwatir PMK masuk ke Desa Kami khususnya di Sumenep. Kasian masyarakat,” ujarnya
Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk benar-benar menyiasati PMK agar tidak semakin meluas di Sumenep.
Diketahui, di Sumenep sudah terdapat 1 ekor sapi dinyatakan positif terjangkit dan 28 sapi lainya bergejala Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sampel serum, plasma dan swab, hewan ternak sapi melalui uji lab di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma).
Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah PMK masuk ke Sumenep. Seperti menerapkan pembatasan Lalulintas hewan ternak masuk atau keluar dari dan masuk daerah wabah.
Upaya lainya, pihaknya mengambil tindakan pengendalian, penanggulangan seperti menyediakan obat-obatan.
Kemudian melakukan pengawasan lebih intensif pada daerah yang ditemukan kasus PMK serta menyiapkan vaksinasi terhadap seluruh ternak sehat minimal cakupan 70 persen.
“Kami juga mengajak seluruh pedagang dan peternak untuk ikut serta mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) agar tidak semakin meluas,” terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep Arif Firmanto pada waktu lalu. (Upek)


