Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Perang Badar adalah pertempuran besar pertama antara pasukan Muslimin yang dipimpin oleh Nabi Muhammad Saw melawan kaum Quraisy dari Mekkah, terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 H (624 M), lokasinya berdekatan dengan mata air Badar (sekitar 130-150 km, arah barat daya, Madinah).
Pasukan Muslim yang jumlahnya lebih sedikit, sekitar 300 orang, dengan alat perang minim, yakni 68 unta dan 2 kuda; berhasil mengalahkan pasukan Quraisy yang berjumlah 1000 orang lebih, dengan kekuatan 800 unta dan 200 kuda. Kemenangan pasukan Muslim ini berkat pertolongan ALLOH SWT, yang mengirimkan para malaikat-NYA.
Malam hari sebelum perang Badar dimulai, Rasulullah Saw memandangi pasukan kecilnya, menangis seraya berdoa :” Ya ALLOH, jika ENGKAU menghancurkan kelompok ini, tidak ada lagi yang akan menyembahmu di muka bumi ini.”
Doa Rasulullah Saw didengar dan dikabulkan oleh ALLOH SWT dengan mengirimkan bantuan ribuan malaikat-NYA, yang dapat dilihat kasat mata oleh Iblis, demikian juga dapat dilihat oleh Nabi Saw dan beberapa sahabat Nabi Saw dapat merasakannya.
Perang Badar, diawali dengan duel 3 jagoan dari pasukan Muslim dan 3 jagoan dari pasukan Quraisy.
Dari pasukan Muslim 3 pejuang itu adalah: Hamzah, Ali dan Ubaidah. Sedangkan dari pasukan Quraisy mereka adalah : Utbah, Syaibah dan Al Walid.
Dalam duel satu lawan satu ini, para jagoan Muslim berhasil membunuh musuh musuhnya.
Setelah duel, pertempuran besar pun pecah. Meskipun jumlah pasukan Muslim tidak sebanding dengan jumlah pasukan Quraisy, beserta alat perangnya yang serba lengkap. Pasukan Muslim bertempur dengan keyakinan penuh dan mendapatkan pertolongan dari ALLOH SWT.
Bantuan dari ALLOH SWT adalah dengan mendatangkan seribu malaikat yang datang berturut-turut (Dijelaskan dalam QS. Al-Anfal, ayat : 9-10)
Keberadaan para malaikat pada perang Badar yang dikirim ALLOH SWT, diketahui oleh setan (iblis). Setan/iblis yang berwujud manusia memprovokasi kaum musyrikin Mekkah bahwa mereka pasti bisa menang dan menghancurkan kaum muslimin.
Namun saat para malaikat berdatangan, iblis dapat melihat mereka. Karena takut akan azab ALLOH dan menyadari bahwa kaum musyrikin akan kalah, iblis pun lari tunggang langgang (Terjemahan ayat Al-Qur’an, surat Al-Anfal, ayat 48)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, saat perang Badar berkecamuk, Rasulullah Saw melihat kehadiran Malaikat Jibril beserta bala tentara malaikat disebelah kanan tentara musyrik, dan Malaikat Mikail disebelah kiri beserta tentara malaikat; Malaikat Israfil juga membawa pasukan.
Dalam kondisi ini, iblis yang selalu memotivasi kaum musyrik, lari terbirit-birit, sambil berkata:” Aku tidak bertanggung jawab lagi atas kalian. Aku melihat apa yang tidak kalian lihat.” (HR. Wachidi)
Dalam Sirah Nabawiyah. Bantuan para malaikat dirasakan oleh beberapa sahabat Nabi Saw.
Ikrimah berkata:” Pada saat itu ada kepala orang musyrik terkulai, tanpa diketahui siapa yang membabatnya. Ada pula tangan yang terputus, tanpa diketahui siapa yang membabatnya.”
Ibnu Abbas berkata:” Tatkala seorang pasukan Muslim berusaha keras untuk menghabisi seorang musyrikin di hadapannya, tiba tiba dia mendengar bunyi cambuk yang sangat keras diatasnya, dan dilihatnya musuh didepannya jatuh terjerembab.”
Seorang sahabat Anshar yang melihat kejadian tersebut menceritakan kepada Rasulullah Saw, maka beliau bersabda:” Engkau benar. Itu pertolongan dari langit yang ketiga.”
Sahabat lain, Abu Dawud Al Mazini bercerita:” Selagi aku mengejar salah seorang musyrikin untuk menebas kepalanya, tiba tiba kepalanya sudah terpenggal sebelum pedangku mengenainya. Aku sadar bahwa rupanya dia telah dibunuh seseorang, bukan oleh diriku.”
Seorang tawanan, bernama Al-Abbas bin Abdul Muthalib bercerita:” Bukan orang ini (dia menunjuk seorang Anshar yang menawannya), tapi tadi aku ditawan seorang laki laki botak, wajahnya tampan menunggang kuda dengan gagahnya. Aku tidak pernah melihat wajahnya diantara kalian.”
Orang Anshar yang membawa tawanan itu menyahut:” Akulah yang menawannya, wahai Rasulullah.”
Rasulullah Saw bersabda:” Diamlah kamu, karena ALLOH telah membantumu dengan seorang malaikat yang mulia.”


