SURABAYAONLINE.CO – Proyek pembangunan peninggian jalan di Jalan Kesatriya, Buduran, Sidoarjo menuai sorotan tajam dari masyarakat. Warga menilai pekerjaan tersebut dilakukan tanpa memperhatikan dampak langsung terhadap kehidupan mereka.
Wiguno, Sekretaris LSM Fraksi (Forum Rakyat Anti Korupsi), menegaskan bahwa proyek ini tidak pernah dibicarakan terlebih dahulu dengan warga sekitar.
“Pembangunan peninggian jalan ini dilakukan tanpa melihat bagaimana dampaknya bagi warga. Tidak ada sosialisasi, dan rakyat yang akhirnya dirugikan,” tegas Wiguno, Jum’at (26/9/2025).
Ia menambahkan, pemerintah daerah maupun pihak kontraktor seharusnya lebih berempati sebelum mengambil keputusan pembangunan yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.
“Kalau sudah begini, yang dirugikan justru rakyat kecil. Seharusnya pejabat punya komitmen mendengarkan suara warga sebelum melaksanakan proyek,” paparnya.
Selain dinilai merugikan warga, proyek ini juga disorot karena tidak transparan. Menurut pantauan di lapangan, tidak ada papan nama proyek, nilai anggaran, maupun identitas kontraktor yang terpasang di lokasi pekerjaan. Padahal, aturan mewajibkan setiap proyek pemerintah mencantumkan informasi tersebut agar masyarakat mengetahui sumber anggaran dan pelaksananya.
Sejumlah warga berharap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera meninjau ulang proyek ini. Mereka khawatir peninggian jalan justru menimbulkan masalah baru, seperti genangan air di halaman rumah dan akses jalan yang semakin sulit.
“Kasihan warga sekitar yang selalu dirugikan. Seharusnya pembangunan untuk rakyat, bukan malah menyengsarakan rakyat,” tutup Wiguno. (Rin)