Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Seorang bayi dilahirkan ditengah keluarga Bani Hasyim, di Mekkah pada hari Senin tanggal 9 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M, bayi itu diberi nama: Muhammad.
Ibunda nya bernama Siti Aminah lahir di Mekkah, ayahnya adalah pemimpin Bani Zuhrah. Aminah menikah dengan Abdullah.
Abdullah adalah anak dari kepala suku Quraisy yang terkenal dan berpengaruh saat itu di Mekkah, yaitu Abdul Muthalib.
Wanita pertama yang menyusui beliau setelah disusui ibundanya adalah Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab yang kebetulan sedang menyusui anaknya yang bernama Masruh.
Memang tradisi bangsa Arab saat itu adalah mencari wanita wanita lain yang bisa menyusui anak-anaknya, sebagai langkah untuk meningkatkan imunitas; Maka dicarikan lah wanita
dari Bani Sa’ad bin Bakr, yaitu: Halimah bin Abu Dzu’aib.
Begitulah semasa kecil Nabi Saw tinggal ditengah Bani Sa’ad, hingga umur empat atau lima tahun, sampai terjadinya peristiwa pembelahan dada.
Muslim meriwayatkan dari Anas, bahwa semasa kecilnya Nabi Saw didatangi Jibril yang saat itu beliau sedang bermain main dengan beberapa anak kecil lainnya.
Jibril memegang beliau dan menelentangkannya, lalu membelah dada dan mengeluarkan hati beliau serta mengeluarkan segumpal darah dari dada beliau, seraya berkata:” Ini adalah bagian setan yang ada pada dirimu.”
Lalu Jibril mencucinya disebuah baskom dari emas dengan menggunakan air zamzam, kemudian menatanya dan memasukkan kembali ketempat semula.
Anak anak kecil, teman bermainnya ketakutan dan berlarian mencari ibu susuan beliau, seraya berseru:” Muhammad dibunuh!”
Halimah berlarian menghampiri beliau, dilihatnya wajah Nabi Saw waktu itu semakin berseri seri.
Setelah peristiwa pembelahan dada itu terjadi, Halimah dihantui rasa kecemasan yang luar biasa. Kemudian Halimah mengembalikan Nabi Muhammad Saw kepada sang ibu, Aminah.
Sejak saat itu, Nabi Saw merasakan kebahagiaan karena hidup bersama ibundanya. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena sang ibu, Aminah, meninggal dunia saat Nabi Saw berusia sekit
ar enam tahun.


